Hospitality dan Agrowisata adalah dua hal yang berbeda. Meski demikian, hospitality dan agrowisata saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.
Hospitality memiliki arti keramah tamahan, kesopanan, keakraban, rasa saling menghormati. Jika dikaitkan dengan industri pariwisata, dapat diibaratkan bahwa hospitality merupakan roh, jiwa, semangat dari pariwisata. Tanpa adanya hospitality dalam pariwisata, maka seluruh produk yang ditawarkan dalam pariwisata itu sendiri seperti benda mati yang tidak memiliki nilai untuk dijual (S.Pendit, 2007 : 152)
Sutjipta (2001) mendefinisikan, agrowisata adalah sebuah sistem kegiatan yang terpadu dan terkoordinasi untuk pengembangan pariwisata sekaligus pertanian, dalam kaitannya dengan pelestarian lingkungan, peningkatan kesajahteraan masyarakat petani.  Agrowisata dapat dikelompokkan ke dalam wisata ekologi (eco-tourism), yaitu kegiatan perjalanan wisata dengan tidak merusak atau mencemari alam dengan  satu tujuan untuk mengagumi dan menikmati keindahan alam, hewan atau tumbuhan liar di lingkungan alaminya serta sebagai sarana pendidikan (Deptan, 2005)
Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang memiliki dataran yang luas dan sangat dikenal dengan kondisi alamnya yang indah, termasuk kawasan pertanian. Hal ini tentunya menjadi potensi yang dapat dikembangkan. Apalagi kondisi pariwisata di Indonesia juga sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya wisatawan yang melakukan perjalanan wisata ke lokasi-lokasi wisata di Indonesia, baik lokal maupun internasional.
Pengembangan wisata berbasis agro tentunya akan dapat memaksimalkan 2 hal, ketersediaan pangan yang terjamin dan berbagai hal yang berkaitan dengan pariwisata. Pengertian agrowisata sendiri adalah rangkaian kegiatan wisata yang memanfaatkan sektor pertanian atau perkebunan sebagai objek utama, sehingga tentunya pemandangan alam yang khas daerah pertanian dan berbagai aktivitas terkait akan menjadi objek utama yang ditonjolkan.Â
Agrowisata bertumbuh sangat pesat dan menjadi alternatif terbaik bagi wisatawan, hal ini disebabkan, agrowisata akan membawa seseorang mendapatkan pengalaman yang benar-benar berbeda dari rutinitas kesehariannya. Mereka ingin keluar dari kejenuhan, tekanan kemacetan lalulintas, telepon selular, suasana kantor dan hiruk pikuk keramaian dengan adanya kegiatan agrowisata juga diharapkan dapat menambah wawasan dan pengalaman wisata yang berbeda bagi pengunjung.
Pengelolaan kawasan agrowisata perlu dilakukan dengan baik dan matang. Hal ini ditujukan agar pengembangan kawasan agrowisata dapat memberikan manfaat yang maksimal. Di negara lain, agrowisata bahkan dapat menjadi salah satu faktor dalam mempromosikan negaranya, seperti salah satunya adalah New Zealand yang dikenal memiliki hasil pertanian seperti buah apel, kiwi, pear, dan lainnya.Â
Banyak negara lain yang mempunya hasil pertanian serupa atau mungkin jauh lebih baik  namun dari sektor agrowisata-nya tidak begitu berkembang, hal ini terjadi karena pada dasarnya daya tarik agrowisata  atau Produk Agrowisata dapat dengan mudah ditiru namun ada Satu hal yang sangat sulit ditiru yang sangat penting dan sangat berpengaruh untuk menentukan kemajuan suatu destinasi agrowisata yaitu kualitas pelayanan (hospitality) yang meliputi; keramah tamahan, sikap, tingkah laku, ketepatan waktu, keandalan, responsive, nyata, reliable, jaminan dan empati.
Kualitas pelayanan yang diberikan akan menentukan loyalitas wisatawan, loyalitas wisatawan merupakan situasi  dimana  wisatawan merasa puas terhadap  produk  dan pelayanan yang diberikan sehingga wisatawan melakukan kunjungan kembali ataupun wisatawan tersebut merekomendasikan kepada orang lain dan di era digital yang saat meluas sakarang ini, hal tersebut menjadi sangatlah penting karena pada saat wisatawan/pengujung merasa puas, wisatawan akan memposting dan membagikan pengalamanya di media sosial yang secara tidak langsung akan mempromosikan destinasi agrowisata tersebut.
Jadi, dapat disimpulkan jika hospitality sangatlah penting dalam pengembangan Agrowisata untuk memberikan pelayanan terbaik kepada setiap wisatawan yang datang.
Ditulis Oleh :
Raden Ramona Parulian
Mahasiswa Program Magister Pariwisata
Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti