Sambil kutenggak air mineral dalam botol, aku masih menyimak ia berbicara. Namun, aku tak bisa menahannya lagi, karena air yang kuminum tiba-tiba macet ditenggorokan, setelah ia menegaskan bahwa "setan" yang dimaksudnya ialah para personil dari band penutup yang tengah tampil di atas panggung.
Aku tersedak.
"Mas, kenapa?", tampak ia panik, "Mas, tidak apa-apa?"
Aku masih tak percaya dengan apa yang baru saja kudengar darinya. Aku pun tertawa disertai batuk. Sementara air yang macet ditenggorokanku berakhir keluar melalui lubang hidungku.
Kami sudah melangkah meninggalkan kedai dan berjalan menuju pintu keluar bersama para penonton lainnya saat konser berakhir.
"Kalo, Mbak?", kini giliranku bertanya padanya tentang musik apa yang akhir-akhir ini sering ia dengar.
"Paling - paling saya dengerin Bee Gees, The Beatles, Mr.Big, Richard Marx, lalu dari lokal pun juga ada.", katanya.
"Mbak suka denger lagu-lagu lama, juga?"
"Iya, Mas. Kebetulan dulu waktu kecil orang tua saya sering puterin lagu karaokean mereka kalau di rumah. Jadi, kebawa sampe sekarang."
"Ternyata orang tuanya Mbak asyik juga, ya."