Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 101 x Prestasi Digital Competition (68 writing competition, 23 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Silahturahim Berujung Madyang di Fortune Market GITC Permata Hijau

10 Februari 2016   21:15 Diperbarui: 10 Februari 2016   22:12 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Deskripsi : Pecel di Fortune market I Sumber Foto : Andri M"][/caption]Tidak salah orang tua kita dulu menganjurkan diri kita untuk sering-sering bersilahtaurahim yang katanya akan menambah rezeki. Memang ternyata benar petuah orang tua kita dulu, sebagai blogger acapkali aku mendapatkan kesempatan menambah ilmu dan rezeki dari beberapa blogger lain yang menginformasikan sebuah event. Bagi aku sebagai blogger yang masih bau kencur mencoba belajar dari para senior blogger dan blogger juara di Kompasiana. Banyak para blogger senior ketika ngobrol bareng memberikan petuah yang bermanfaat dan pembelajaran, seperti ; Pak Isson, Pak Sutiono, Bang Rahab Ganindra, Bang Rushan, Mas Agung Han, Bro Tauhid Bule, dan beberapa lainnya yang tidak bisa saya sebut satu-persatu.

Ternyata senior-senior tersebut ketika ngobrol bareng bersikap luwes dan tidak jaim (jaga image). Beberapa blogger yang masih tergolong muda bila saya lihat masih malu-malu dan segan ketika berbicara dengan para senior. Ternyata sebetulnya pandangan mereka keliru, mereka para senior malah senang bergaul dengan kita apabila bersikap seperti teman mereka, dengan diskusi, berguyon dan saling ledek. Aku pernah mendapatkan beberapa buku secara gratis oleh senior-senior blogger kompasiana karena mungkin acapkali aku menyapa mereka dan bercengkrama, salah dua'nya yaitu ; Mbak Asita DK dan Bang Taufik Uieks. 

Pada saat suasana Imlek kali ini aku juga mendapatkan kesempatan mencoba jajanan pasar di GITC Permata Hijau karena sebulah colekan / mention dari bang Rahab. GITC Permata Hijau mengadakan sebuah event dalam menghadapi moment Imlek yaitu Fortune Market. Ternyata acara yang terkait fortune market sudah diadakan sejak bulan januari yaitu ; Atraksi Wushu (22 s/d 29 januari 2016), Lomba Cici Koko (7 s/d 8 Januari 2016), Dewa Uang ( 30 s/d 6 februari 2016 ), dan Barongsai Meja ( 6 s/d 8 Februari 2016 ).

[caption caption="Deskripsi : Gedung GITC Permata Hijau I Sumber Foto : GITC Permata Hijau"]

[/caption]

Pada hari minggu (7/2/16) pukul 08.00 WIB, aku menuju jakarta dari Cikeas menggunakan moda transportasi bus antar kota antar provinsi APTB yang berwarna biru tua jurusan Cileungsi-Blok-M. Setibanya di Blok-M aku menuju ke kios reparasi jam disekitaran Blok-M untuk mengganti baterai 2 (dua) buah jam tangan. Salah satunya jam tangan hadiah dari kakak ku sebuah jam tangan yang terlihat mewah merk Levi's. Pukul 10.30 WIB aku membuka aplikasi Go-Ojek untuk memesan layanan Go-Ride untuk menuju GITC Permata Hijau yang terletak di kawasan Permata hijau. 

GITC Permata Hijau lokasinya bila dilihat cukup strategis yang menghubungkan antara Senayan, Arteri Pondok Indah, Kebayoran Lama, Simprug dan Gandaria. Pertama kali tiba aku melewati sebuah koridor yang di dominasi oleh warna merah dan berbagai lampion. Sepertinya sebuah acara dipersiapkan untuk perayaan tahun baru kalender Tionghoa yang identik dengan sebutan perayaan Imlek. Perayaan Imlek tahun ini bertepatan dengan 2567 kalender Tionghoa dan bersio monyet api.

[caption caption="Deskripsi : Booth-Booth Makanan I Sumber Foto : Andri M"]

[/caption]

Ketika pertama kali masuk area lobby sebelah kiri pintu lobby tersedia booth dengan tulisan Fortune Market. Fortune Market mempunyai arti "Pasar Keberuntungan" yang memiliki harapan dengan awal tahun baru Imlek akan membawa keberuntungan untuk semua. Saat aku berkeliling di area yang disediakan untuk Fortune Market menggunakan 2 (dua) konsep yaitu Kuliner & Multi Produk. Aku lebih tertarik kepada booth-booth kuliner, mungkin karena insting dari member Kompasiana Penggila Kuliner (KPK). 

[caption caption="Deskrips : Mengantri Pecel Ayam I Sumber Foto : Andri M"]

[/caption]

Ketika melihat booth -booth kuliner langsung aku menuju booth yang ramai dikunjungi oleh pengunjung ; yaitu booth pecel ayam. Apabila ada sebuah booth yang dikerumuni oleh banyak orang. dapat dipastikan makanan tersebut enak. Akupun harus mengantri untuk mendapatkan pecel ayam, walaupun tidak menggunakan antrian seperti di Bank atau Bioskop ....hee ..hee.... Sayangnya aku tidak mendapatkan jatah tempe mendoan karena kehabisan. 

Dengan harga Rp.30.000 / porsi yang terdiri dari Nasi + Ayam Kampung Goreng + Lalapan + Sambal menurut aku wajar apabila kita jajan kuliner di pusat perbelanjaan. Aku lebih memilih ayam kampung dibandingkan dengan ayam negeri karena pecel ayam negeri bisa aku dapatkan dengan mudah di pinggir jalan. Selisih antara Ayam kampung dengan Ayam negeri Rp.5000 dan oke saja menurut ku karena memang lebih besar ayam kampung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun