..
Aroma Lebih Pekat, Tantangan R&D Lebih Berat
Mungkin ada Brand Produk Lokal yang hanya sekedar menambah konsentrasi essence. Tapi untuk mendapatkan aroma Extrait yang berkualitas tidak semudah menaikkan konsentrasi minyak parfum semata.Â
Beberapa brand lokal bahkan sampai harus mengimpor bahan baku berkualitas dari India, Timur Tengah atau Prancis. Mereka perlu bereksperimen berbulan-bulan, berkali-kali gagal, hanya demi mendapatkan harmonisasi aroma yang tidak hanya kuat dan tahan lama tapi juga berkelas, dan enak menemani keseharian.
Salah-satunya Scentplus, saat Daku temui di Parfume Pop Market (19 Juli 2025 di Chillax jakarta), sang CEO, Ardinsah Muhammad mengungkap "Nah untuk R&D kita doing with best fragrance company. Jadi kita (Scentplus) collaboration with Givoudan".
Tambahnya, jadi memang Givoudan itu juga memproduksi bukan cuma desain. Ada plus sebagai dosen parfum tertua di dunia, seperti terlibat membuilding Channel no.5, YSL dan lain-lain ..
"Tapi memang international brand designer dan niche itu ada di Givoudan. Dan Scentplus varian Warm Greatness juga ada teknologinya namanya KindWave Technologi, hasil kerjasama dengan Givoudan" terang Ardinsah.
Bocoran dari CEO Scentplus, mereka sedang mendevelop parfum dengan aroma segar, "our planning ada tiga dari beberapa negara dari Dubai terus Singapura dan satu lagi nggak bisa saya bocorin" ucapnya.
Masalahnya, ada beberapa brand parfum lokal justru terburu-buru. Formula belum sempurna, raw material belum stabil, tapi demi mengikuti tren maka produk varian extrait harus segera diluncurkan.Â
Yang penting publish duluan, berharap viral. Padahal, extrait de parfume yang sesungguhnya bukan sekadar parfum lebih pekat dan aroma kuat, tapi parfum dengan keseimbangan aroma yang matang, difusi yang begitu presisi, dan ketahanan yang teruji.
Tanpa R&D, Hasilnya Bisa Jadi Bumerang....akan terjadi extrait yang aromanya bikin mual.