Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 101 x Prestasi Digital Competition (68 writing competition, 23 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Hal-Hal Berkesan Ketika Menikmati Diri Menjadi Narablog

12 Januari 2019   20:40 Diperbarui: 20 Januari 2019   07:31 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Ketika menjadi narablog, saya dapat berkesempatan melihat suatu lokasi yang penuh value, salah-satu nya Sanggar Tari Mimi Rasinah yang memberikan kesempatan bagi para anak dan narapidana mengenal budaya bangsa di Indramayu I Sumber Foto : dokpri

"Gan apa sih yang lu dapat dari ngeblog ?.." tanya Hary salah satu perawat di RSKO Jakarta di kantin Koperasi Sejahtera RSKO dibilangan Cibubur (11/1/2019)

Pertanyaan-pertanyaan seperti yang diungkapkan oleh Hary sering sekali saya temui. Sebetulnya pertanyaan-pertanyaan itu lebih tersirat kepada materi apa saja yang didapat sebagai Narablog (Blogger). Bahkan ada yang berani secara langsung menanyakan barang apa saja yang didapat ketika menjalankan aktivitas sebagai Narablog.

Buat saya sendiri itu bukan pertanyaan yang mengejutkan, karena teman-teman melihat aktivitas saya menghadiri kegiatan Blogger gathering di timeline media sosial. Beberapa hari setelah acara kemudian saya share artikel blog di media sosial yang mereka lihat juga. Apa yang mereka tanyakan merupakan keingintahuan atas apa yang saya geluti, minati dan apa yang didapat dari kegiatan itu.

Bila menengok kebelakang ternyata ada banyak hal-hal berkesan ketika menikmati diri menjadi Narablog di era digital. Bisa saya bilang menjadi Narablog merubah diri dan hidup saya sebagai seorang manusia. Narablog saat ini menjadi jati diri saya dan merasa terhormat menjalani aktivitas ini.

Pertama, dengan menjadi Narablog saya dapat bertemu langsung (tatap muka) dengan para penulis yang memiliki kualitas tulisan lebih baik. Pada tahun 2008 sampai dengan 2014 bisa dibilang saya tidak memahami tulisan yang asyik dibaca untuk diri sendiri maupun pembaca. 

2015 ketika mulai aktif dikegiatan offline Kompasiana, saya bertemu dan menggali ilmu dari para senior langganan juara yaitu Bang Rushan Novaly, Agung Han, Rahab Ganendra, dan Gaper Sandy sehingga tulisan saya makin layak dibaca. Selain para juara saya juga belajar dari penulis buku "Mengembara Ke Masjid-Masjid Pelosok Dunia" Taufik Uieks, editor buku bang Thamrin Sonata, food blogger Sutiono Gunadi, penulis buku traveling & traveler blogger Asita DK dan lainnya.

Deskripsi : belajar dari para juara (Rushan Novaly, Agung Han, Rahab Ganendra) I Sumber Foto : Agung Han
Deskripsi : belajar dari para juara (Rushan Novaly, Agung Han, Rahab Ganendra) I Sumber Foto : Agung Han
Kedua, bisa bertemu langsung dan tatap muka dengan para pejabat negara, public figure dan tokoh-tokoh inspiratif. Bahkan pernah mendapatkan undangan resmi menghadiri hari jadi Negara Azarbaijan ke 100 di tahun 2018, sebuah kesempatan tidak semua orang dapatkan dan berkesan buat saya. 

Deskripsi : Menjadi Narablog bisa bertemu dan ngobrol bareng pejabat negara dengan santai tanpa jarak I Sumber foto : dokpri
Deskripsi : Menjadi Narablog bisa bertemu dan ngobrol bareng pejabat negara dengan santai tanpa jarak I Sumber foto : dokpri
Ketiga, berkesempatan menimba ilmu secara gratis untuk meningkatkan kemampuan menulis di Danone Blogger Academy (DBA) 2018. Alhamdulillah salah-satu yang terpilih (20 peserta DBA 2018) dari 600 narablog pendaftar di seluruh Indonesia. Para pengajar di Danone Blogger Academy merupakan para pakar di dunia digital yakni Pepih Nugraha (Founder Kompasiana), Wisnu Nugraha (Pimred Kompas.com), Jonathan End (Digital Strategist, influencer), Meizal Rozzi (content creator), dan Arbain Rambey (Fotografer Senior).

Pada kegiatan Danone Blogger Academy 2018, saya dilatih menjadi Narablog yang dapat menerapkan gaya menulis story telling, Bahasa Indonesia yang baik dan asyik agar pembaca dapat menikmati tulisan kita, menghindari menulis hoaks, foto yang bercerita sesuai konten blog, konten yang sesuai target dan lainnya. Bahkan di akhir kegiatan artikel "Mengedukasi Pecandu Narkoba Melalui Pengelolaan Air Minum" meraih best story telling bersama dua Narablog lainnya yang merupakan sebuah kejutan bagi saya.

Baca juga : Mengedukasi Pecandu Narkoba Melalui Pengeloalaan Air Minum

Keempat, menghasilkan sebuah buku bagi sebagian Narablog merupakan salah-satu tujuan hidup. Danone Blogger Academy 2018 membuat tujuan saya untuk melahirkan sebuah buku terwujud, walaupun itu buku kompilasi. Buku ini menaungi tulisan 40 Narablog dari angkatan I (2017) dan II (2018) Danone Blogger Academy menyangkut tema kesehatan dengan judul buku "Gizi Penopang Negeri".

Deskripsi : blogpost Mengedukasi Pecandu Narkoba Melalui Pengelolaan Air Minum dibukukan dalam buku kompilasi Gizi Untuk Negeri I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : blogpost Mengedukasi Pecandu Narkoba Melalui Pengelolaan Air Minum dibukukan dalam buku kompilasi Gizi Untuk Negeri I Sumber Foto : dokpri
Kelima, dapat menyalurkan informasi menyangkut rehabilitasi narkoba yang masih abu-abu di masyarakat. Saya sebagai Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang ditempatkan di Unit Rehabilitasi Narkoba RSKO Jakarta memiliki kewajiban meluruskan informasi kurang benar. Untuk itu platform blog Kompasiana saya gunakan untuk penyampaian informasi yang benar tentang rehabilitasi narkoba. 

Baca juga : Fasility Tour di Rumah Rehabilitasi Narkoba, Bisa Dapat Apa ?

Baca juga : Membuka Tirai Kamar Rehabilitasi Narkoba

Baca juga : RSKO Jakarta Tidak Hanya Pusat Rehabilitasi Narkoba Saja

Alhamdulillah platform Kompasiana memberikan beberapa artikel dengan titel "Artikel Utama" ketika saya posting artikel menyangkut rehabilitasi narkoba dan kegiatan di dalam rumah rehabilitasi narkoba. Dengan artikel-artikel tersebut mampu mengangkat profesi Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang dianggap profesi kelas III di Rumah Sakit menjadi lebih terdengar baik di RSKO Jakarta maupun di masyarakat umum.

Keenam, mendapatkan tawaran executif writer dari platform Kompasiana. Narablog pengguna platform Kompasiana yang berjumlah lebih dari 380 ribu akun tidak semua nya bisa mendapatkan kesempatan ini. Tugas saya ketika menjadi executif writer yakni melakukan reportase ala Narablog. Menjadi executif writer tidak bohong ada finansial yang didapatkan.

Deskripsi : Executif Writer bersama SKK Migas ke Pertamina EP Cirebon, sambil kerja juga jalan-jalan I Sumber foto : dokpri
Deskripsi : Executif Writer bersama SKK Migas ke Pertamina EP Cirebon, sambil kerja juga jalan-jalan I Sumber foto : dokpri
Selain executif writer, sebagai Narablog saya juga mendapatkan kesempatan mendapatkan job review dari agency, komunitas blog, perusahaan atau pribadi yang membutuhkan artikel untuk mengekspose produk mereka. Bahkan dalam beberapa kegiatan executif writer atau job review mendapatkan bonus jalan-jalan gratis. 

Ketujuh, melatih diri agar tulisan kita dinilai oleh pihak lain dengan mengikuti lomba blog. Bisa dibilang saya Narablog yang aktif mengikuti lomba blog. Bila dilihat porsinya 30 persen tulisan saya merupakan artikel lomba blog, 40 persen job review, dan 30 persen tulisan organik (bukan monetize).

Banyak Narablog yang enggan mengikuti lomba blog, buat saya kompetisi ini merupakan sarana memperbaiki tulisan kita agar lebih baik. Tidak hanya kualitas tulisan tetapi juga bagaimana membuat tulisan yang diminati perusahaan (brand). 

Ketika saya tidak mendapatkan rezeki dari kompetisi ini, saya dapat membaca tulisan dari para pemenang lomba blog bagaimana tulisan mereka bisa menang. Dengan kompetisi ini bisa membuat saya bisa belajar dari tulisan orang lain (para pemenang) dan memperbaiki diri. 

Dari kekalahan saya bisa belajar, Alhamdulilah dari november 2015 sampai dengan januari 2019 mendapatkan rezeki dari lomba blog sebanyak 33 kali (baik juara I, II, III, harapan, favorit, most view). 

Baca juga : Tips Mendapatkan Rezeki Blog Competition Menggunakan Platform Kompasiana

Kedelapan, menjadi Narablog mampu meningkatkan personal branding. Akhir desember 2018 saya dipanggil oleh pihak manajemen RSKO Jakarta bahwa saya akan di rotasi dari Unit Rehabilitasi Narkoba ke Humas RSKO Jakarta pada bulan Januari 2019. Berdasarkan keterangan Kabag Administrasi Umum saya diminta oleh Direktur Utama RSKO Jakarta untuk mengurusi digital dan media sosial RSKO Jakarta.

Baca juga : Terima Kasih Rehabilitasi Narkoba, Akhirnya Saya Sembuh

Alasannya dipilihnya karena saya seorang Narablog dan aktif di media sosial, padahal saya hanya bisa menulis tidak memiliki kemampuan Information & Technologi (IT) dan design grafis. Ketika saya diajak diskusi oleh Pak Dirut RSKO Jakarta menyangkut optimasi web dan media sosial, itu juga karena saya sebagai Narablog.

Jujur saja saya memperhatikan bahwa Narablog dianggap sesuatu yang keren oleh banyak orang. Bisa jadi karena tidak banyak masyarakat yang mampu menulis, beraktivitas di dunia maya, mendapatkan kesempatan bertemu dengan pejabat negara/public figure/tokoh inspiratif dan menghadiri peluncuran produk-produk terbaru.

Kesembilan, meningkatkatkan jumlah pertemanan. Kesan saya sebagai Narablog ialah dapat memiliki banyak teman dan koneksi dari berbagai bidang, profesi, hobi, perusahaan, dan orang-orang keren. Enaknya di dunia Narablog itu tidak ada yang namanya Narablog senior, Narablog pemula, Narablog profesional. Semuanya dalam pertemanan ini setara dan menganggap dirinya adalah orang biasa.

Deskripsi : Bagi narablog tidak ada persaingan walaupun mencari rezeki dibidang yang sama I Sumber foto : Dzulfikar
Deskripsi : Bagi narablog tidak ada persaingan walaupun mencari rezeki dibidang yang sama I Sumber foto : Dzulfikar
Narablog merupakan manusia-manusia yang memiliki keterikatan dan empati yang tinggi. Saat diri saya kesusahan di tahun 2016, banyak Narablog yang memberikan bantuan finansial, dukungan moral dan mengunjungi saya di Rumah Sakit tempat kakak di rawat tumor otak.

Kesepuluh, ngeblog menjadi cara menghindari stress. Saya merupakan saksi hidup bagaimana ngeblog dapat melepaskan pikiran akan tekanan hidup. Tahun 2011 sampai dengan 2016 saya mengalami cobaan dan tempaan yang luar biasa. Pundi-pundi sumber rezeki di dunia usaha (bisnis online) turun drastis (bangkrut), mendapatkan konflik di tempat kerja berujung hukuman dan alamarhum Kakak & almarhum Bapak sakit keras yang membutuhkan biaya sangat besar yang masih ditanggung sampai hari ini.

Menjadi Narablog menyelamatkan jiwa ini. Saat-saat genting selama tiga bulan berada di Rumah Sakit (RS.Otak dan RS.Dharmais) pada tahun 2016 menunggu kakak yang dirawat karena penyakit tumor otak menghasilkan 17 tulisan di platform blog. Tulisan-tullisan yang saya buat dapat mengurangi kebosanan, pikiran yang membuat stress, dan home sick.

--------ooo00ooo--------

Terhitung 11 tahun sudah saya menjadi Narablog sejak 2008. Bulan Januari  2018 saya memiliki resolusi menggenapkan 30 kali memperoleh rezeki dari lomba blog di tahun 2018. Ternyata saya dapat memenuhinya dengan meraih 32 rezeki dari lomba blog (november 2015 s/d desember 2018). Pada tahun 2019 saya menetapkan resolusi yang ingin dicapai sebagai seorang Narablog, yaitu ;

Pertama, mampu menulis rata-rata dua tulisan per minggu. Saat ini saya baru menulis 5 sampai dengan 6 tulisan perbulan. Memang saya pernah menulis hingga 12 artikel perbulan, namun itu bila sedang banyak tawaran job review. Saya tidak ingin terlalu muluk-muluk karena mulai januari 2019 akan memiliki pekerjaan yang lebih padat di depan komputer dibandingkan pekerjaan sebelumnya.

Kedua, bisa mengajak tiga orang pegawai di RSKO Jakarta menjadi Narablog. Sebagai seorang Narablog pastinya memiliki keinginan untuk dapat menyebarkan virus menulis kepada orang lain. Di RSKO Jakarta baru satu orang yang mampu saya bujuk menjadi seorang Narablog. 

Ketiga, memperbanyak tulisan topik kesehatan menyangkut penyalahgunaan narkoba. Saya menyadari tulisan menyangkut topik penyalahgunaan narkoba masih terbilang jarang. Berkerja di fasilitas kesehatan yang menangani pecandu narkoba merupakan kesempatan besar.

Keempat, 10 kali meraih rezeki lomba blog di tahun 2019. Sampai tanggal 12 Januari 2019 Alhamdulilah telah mendapatkan satu kali rezeki lomba blog yaitu SAKUKU BCA-Kompasiana. Tahun 2018 lalu, saya mendapatkan 8 kali rezeki dari lomba blog. 

Semoga resolusi tahun 2019 sebagai Narablog dapat tercapai. Resolusi 2019 yang saya tetapkan merupakan harapan yang sangat mungkin saya capai dan saya optimis menggapai nya. Saya tidak ingin terlalu muluk-muluk karena saya sendiri berkerja sebagai Aparatur Sipil Negara dan belum menjadi full time blogger. 

--------ooo00ooo--------

Salam Hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto

Web [DISINI] , Blog [DISINI] , Twitter [DISINI] , Instagram [DISINI]
Email : mastiyan@gmail.com 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun