Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 101 x Prestasi Digital Competition (68 writing competition, 23 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

5 Alasan Kenapa Imunisasi Begitu Penting

26 Agustus 2018   18:04 Diperbarui: 6 September 2018   19:57 1500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Imunisasi Sangat Penting Bagi Kesehatan Anak I Sumber Foto : Olah Digital-Pixabay & Kemenkes

Sebagai seseorang yang hidup di lingkungan kesehatan yakni Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta, saya pun memahami peran dari upaya kuratif. Namun apakah karena saya berkerja di RS hanya berfikir upaya kuratif saja ! ... tentunya tidak. Sebagai bagian dari tenaga kesehatan, saya berusaha ikut terlibat dalam mengedukasi masyarakat untuk menjaga kesehatan, salah-satunya melalui tulisan di dunia maya (blogpost). 

Kegiatan promosi kesehatan seperti edukasi kesehatan saat ini tidak bisa hanya mengandalkan ala konvensional, perlunya pendekatan revolusi industri 4.0. Pendekatan itu salah-satu dapat digunakan dalam edukasi kesehatan. Isu kesehatan terkini yang begitu penting yakni menyangkut imunisasi. Tindakan prevensi kesehatan ini merupakan kegiatan yang sebetulnya masyarakat sudah sering dengar, namun perlu edukasi agar lebih paham . 

Imunisasi adalah pemberian satu atau lebih anti gen yang infeksius pada seorang individu untuk merangsang sistem imun dan memproduksi anti bodi yang akan mencegah infeksi (Schwartz,2004).

Aktivitas edukasi dan prevensi kesehatan berupa imunisasi akan memunculkan generasi Indonesia Sehat dan mengurangi resiko perburukan kesehatan. Kebetulan saya sebagai seorang Penyuluh Kesehatan lulusan Kesehatan Masyarakat merasa perlu meluruskan dan mengedukasi kenapa imunisasi itu begitu penting.

Bagi masyarakat Indonesia yang terbiasa melihat & membaca berita, pada tahun 2017 terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri dan campak (Beritanya DISINI).  KLB membuat pemerintah harus menganalisa kembali terkait cakupan imunisasi yang telah dilakukan, mutu, dan kualitas vaksin yang ada,  serta kekuatan surveilans di berbagai daerah.

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes  RI, pada 2015 cakupan imunisasi secara nasional mencapai 86,5%, pada  2016 mencapai 91,6%, dan pada 2017 mencapai 92,4%. Bila melihat dari  data tersebut cakupan imunisasi dasar lengkap di Indonesia pada 2015  hingga 2017 mengalami peningkatan.  

Jangan sampai KLB terjadi lagi, untuk itu bagi para orangtua sangat disarankan membawa anak ke  Posyandu untuk di imunisasi. Sebab dengan memeriksakan anaknya ke petugas di Posyandu, status gizi dan imunisasi anak bisa terpantau. Dengan begitu jumlah anak sehat akan makin bertambah, dan harapan orang tua agar anak menjadi individu yang berbakti dapat terwujud.

Kenapa harus imunisasi, saya akan memberikan 5 alasan penting.

1. Negara Menginginkan Generasi Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

Indonesia saat ini sudah bukan lagi negara dengan kekuasaan absolut, dimana Presiden bagaikan Raja. Sejak reformasi kebebasan berpendapat dan monitoring masyarakat terhadap jalannya pemerintah begitu terbuka. Apalagi saat ini demokrasi telah dijalankan secara baik dimana eksekutif, legeslatif, dan kepala daerah dipilih oleh rakyat secara langsung melalui pemilihan umum. Karenanya  kebijakan yang dibuat pemerintah pasca era reformasi akan mengedepankan  kepentingan rakyat.

Deskripsi : Presiden RI, Joko Widodo selalu mendukung program Germas I Sumber Foto : Dirjen Kesmas Kemenkes
Deskripsi : Presiden RI, Joko Widodo selalu mendukung program Germas I Sumber Foto : Dirjen Kesmas Kemenkes
Germas merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden RI, Joko Widodo dengan mengedepankan upaya promotif dan preventif, serta melibatkan seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma sehat. Gerakan ini tidak bisa dijalankan oleh sektor kesehatan saja diperlukan kerjasama lintas sektor agar dapat mendukung pengimplementasian Germas.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tetap masih terus menggaungkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) untuk Indonesia Sehat. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya masalah kesehatan terutama Stunting, TBC, dan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Kebijakan pemerintah dibidang kesehatan pastinya menginginkan kebaikan bagi masyarakat Indonesia. Tidak  terkecuali kebijakan perlindungan imunisasi bagi bayi dan anak agar masa depan Indonesia sehat dan maju, Itu kenapa imunisasi begitu penting.

Deskripsi : Ibu Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek selalu menekankan pentingnya Imunisasi I Sumber Foto : sehatnegeriku.kemkes.go.id
Deskripsi : Ibu Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek selalu menekankan pentingnya Imunisasi I Sumber Foto : sehatnegeriku.kemkes.go.id
Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek berulang kali dalam berbagai  forum dan event menegaskan lengkapi imunisasi dasar seperti vaksinasi hepatitis B, BCG dan Polio sampai DPT yang dilakukan di Puskesmas, dan itu tidak dipungut biaya dengan vaksin yang terjamin dan berkualitas. Imunisasi merupakan perlindungan awal dari penyakit, seperti imunisasi  BCG yang mencegah penyakit TBC.

2. Majelis Ulama Indonesia Memberikan Fatwa 'Mubah' Penggunaan Vaksin Imunisasi

Pada dasarnya Imunisasi menurut MUI dibolehkan (mubah) sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh (imunitas) dan mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu. Hal ini tercantum dalam FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor : 04 Tahun 2016 Tentang IMUNISASI. Isu bahwa vaksin imunisasi berasal dari nanah adalah hoax / tidak benar.

Deskripsi : MUI telah mengeluarkan Fatwa Mubah bagi imunisasi Campak dan Rubella I Sumber Foto : IG Kemenkes RI
Deskripsi : MUI telah mengeluarkan Fatwa Mubah bagi imunisasi Campak dan Rubella I Sumber Foto : IG Kemenkes RI
Bahkan pekan imunisasi MR yang menghebohkan jagad maya yang menyebut imunisasi  MR haram pun ternyata tidak tepat. MUI telah mengeluarkan Fatwa Nomor 33 tahun 2018 yang menyatakan bahwa para ulama bersepakat untuk  membolehkan (mubah) penggunaan vaksin Measles Rubella (MR) yang merupakan produk dari Serum Institute of India (SII) untuk program imunisasi saat ini. 

Deskripsi : Sekretaris Komisi Fatwa MUI KH. Asrorun Ni'am Sholeh I Sumber Foto : MUI
Deskripsi : Sekretaris Komisi Fatwa MUI KH. Asrorun Ni'am Sholeh I Sumber Foto : MUI
Dilansir dari situs resmi MUI (DISINI) keputusan 'Mubah' didasarkan pada tiga hal "Pertama terdapat kondisi keterpaksaan (dlarurat syar'iiyah), kedua belum ditemukannya vaksin MR yang halal dan suci, Ketiga ada keterangan ahli  yang kompeten dan dipercaya tentang bahaya yang ditimbulkan akibat tidak  diimunisasi dan belum adanya vaksin halal" ungkap Sekretaris Komisi Fatwa MUI KH. Asrorun Ni'am Sholeh di Gedung MUI Pusat, Jakarta Senin (20/08) malam.

Fatwa ini bisa dijadikan pijakan bagi umat Muslim Indonesia di dalam penyebaran  informasi dan pelaksanaan imunisasi MR yang dapat menjadi rujukan bagi masyarakat. Khususnya bagi masyarakat muslim untuk tidak ragu lagi mengikuti imunisasi MR dengan vaksin yang sudah disediakan pemerintah.

Dengan hadirnya Fatwa MUI ini menjadi bagian dari perlindungan imunisasi dan sebaiknya kita sudah tidak perlu mempermasalahkan imunisasi boleh atau tidak dari sudut pandang ajaran Agama Islam. MUI merupakan lembaga yang mewadahi para ulama, zu'ama, dan cendikiawan Muslim di Indonesia untuk membimbing, membina dan mengayomi kaum muslimin di seluruh Indonesia. Imunisasi begitu penting karena ini wujud kita umat Muslim dalam berikhtiar agar menjamin keturunan yang sehat.

3. Imunisasi Mencegah Bayi / Anak Jatuh Sakit

Patut diketahui oleh para orang tua, bayi sangat rentan terhadap penyakit karena di dalam tubuh mereka belum terbentuk sistem kekebalan tubuh yang kuat. Dengan imunisasi, berarti para orang tua akan melindungi bayi nya dari berbagai penyakit yang mungkin akan menimpa.

Bila kita melihat kebelakang, pada zaman dimana masyarakat belum banyak yang melakukan imunisasi banyak anak menderita sakit seperti polio yang  menimbulkan kecacatan. Tidak hanya itu saja penyakit tersebut menyebabkan banyak anak meninggal dunia. Bisa dibilang imunisasi dapat menyelamatkan hidup anak Anda. Jangan biarkan anak tidak di imunisasi karena anda mengalami ketakutan, mendengar isu dan menelaah informasi yang tidak tepat.

Tahun lalu (2017), saya berkesempatan hadir di kegiatan Blogger gathering bersama Kementerian Kesehatan menyangkut Pekan Imunisasi Dunia pada tanggal 27 April 2017 bertempat di Hotel Parklane, Jakarta. Saya mendapatkan informasi bermanfaat dalam kegiatan tersebut yang pastinya menambah wawasan saya. 

Deskripsi : Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi I Sumber Foto : dokpri
Salah-satu nara sumber Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi sebagai  dokter spesialis anak yang terlibat sebagai Satgas Imunisasi Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia. Dokter Soedjatmiko menyampaikan di acara tersebut "Semua negara (dengan berbagai tingkat sosial ekonomi  dan agama) melakukan imunisasi, karena imunisasi terbukti bermanfaat mencegah penyakit berbahaya dan aman untuk bayi dan anak" ucapnya di Hotel Parklane, Jakarta (27/4/2017).

Dokter Soedjatmiko menambahkan bahwa Imunisasi memiliki tujuan yang sangat baik dan begitu penting yakni menurunkan kesakitan, kecacatan & kematian akibat Penyakit-penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I), Contoh PD3I : Polio, Campak, Hepatitis B, Tetanus, Pertusis (Batuk  Rejan), Difteri, Rubella, Pneumonia dan Meningitis. Imunisasi merupakan salah satu investasi kesehatan yang paling cost - effective (murah).

Vaksin yang nantinya disuntikkan ke dalam tubuh anak akan membantu sistem kekebalan tubuh anak untuk membentuk antibodi, yang berfungsi untuk melawan virus atau bakteri yang masuk ke tubuhnya. Ini dapat mengurangi resiko dan mencegah anak terkena berbagai macam penyakit yang berbahaya.

4. Anak Akan Sehat di Lokasi Manapun

Ada saja keluarga yang menolak anak nya di imunisasi dengan alasan anaknya sehat-sehat saja walupun tidak imunisasi. Bahkan orang tua seperti ini ikut terlibat meracuni pikiran orang tua lainnya bahwa anaknya  sehat-sehat saja tanpa imunisasi jadi tidak perlu imunisasi.

Sebetulnya yang tidak dipahami oleh orang tua tersebut kenapa anak tersebut tidak terjangkit penyakit karena Herd Immunity atau kekebalan kelompok. Situasi dimana sebagian besar masyarakat terlindungi / kebal terhadap penyakit tertentu sehingga menimbulkan dampak tidak langsung (indirect effect) yaitu turut terlindunginya kelompok masyarakat yang bukan merupakan sasaran imunisasi dari penyakit yang bersangkutan. Tetapi Herd immunity dapat tercapai apabila cakupan imunisasi yang tinggi dan merata.

Deskripsi : Perkembangan suspek Campak & Rubella I Sumber Foto : Kemenkes RI
Deskripsi : Perkembangan suspek Campak & Rubella I Sumber Foto : Kemenkes RI
Anak  yang tidak di imunisasi tersebut memang sehat dilingkungan tersebut tetapi apakah dia hanya menetap disana saja seumur hidupnya ?? .... Manusia adalah mahluk sosial sehingga sangat jarang terjadi seorang anak akan berada di lingkungan yang sama terus menerus. Jika suatu waktu dirinya pulang kampung / berpergian mengunjungi keluarga lain dan ternyata dilokasi tersebut herd imunity nya rendah maka yang terjadi resiko terjangkit penyakit semakin besar. Imunisasi begitu penting agar anak ketika berada di lokasi lain memiliki kekebalan tubuh yang kuat.

5. Anak Yang di Imunisasi Memberi Keuntungan Bukan Kerugian.

Semua orang tua tentu nya berkeinginan supaya anak-anaknya tetap sehat. Jangankan sakit berat, sakit ringan pun kalau mungkin jangan sampai diderita anaknya. Salah satu upaya agar anak-anak jangan sampai  menderita suatu penyakit adalah dengan jalan memberi imunisasi. Orang tua yang sadar akan hal ini faham bahwa jika anaknya sehat merupakan keuntungan bagi anak dan masa depan keluarga.

Pada hakekatnya masalah imunisasi tidak luput dari perhitungan untung rugi. Dengan imunisasi anak pasti dapat mencapai keuntungan bukan kerugian. Keuntungan pada imunisasi tidak terlihat dalam bentuk materi. Namun keuntungan itu secara langsung dapat dirasakan dalam perjalanan hidupnya. Anak dapat menggapai cita-citanya tanpa terkendala masalah  kesehatan karena tidak mudah sakit, itu kenapa imunisasi begitu penting.

Deskripsi : dr.Prima Yosephine, MKM I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : dr.Prima Yosephine, MKM I Sumber Foto : dokpri
Menurut dr.Prima Yosephine, MKM "Imunisasi memiliki pengaruh penting perkembangan kognitif anak. Anak dengan status imunisasi lengkap memiliki tingkat penghasilan yang lebih tinggi ketika mereka memasuki dunia kerja karena tidak sakit-sakitan" berucap denga suara yang tegas di acara blogger gathering (27/4/2017).

Anak yang tidak mendapat imunisasi mempunyai resiko tinggi terjangkit penyakit infeksi dan menular, nah ini merupakan kerugian. Penyakit akibat tidak di imunisasi mungkin menyebabkan ia cacat seumur hidup, gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak bahkan dapat berakhir dengan kematian. Imunisasi lengkap sesuai dengan status Universal Child Immunitation (UCI) yang ditetapkan oleh WHO, yaitu sesuai dengan cakupan BCG minimal 90%, DPT I dan DPT II minimal 90%, DPT III minimal 80%, Hepatitis B minimal 90%, Polio minimal 95%, dan Campak minimal 90%. 

Berdasarkan hasil survey Kemenkes saat saya mengikuti Blogger gathering bersama Kementerian Kesehatan menyangkut Pekan Imunisasi Dunia pada tanggal 27 April 2017 bertempat di Hotel Parklane, ada beberapa alasan yang digunakan oleh para orang tua kenapa anaknya menolak di imunisasi atau imunisasinya tidak lengkap, yaitu ; Anak demam setelah di imunisasi (28,8%), Orang tua sibuk/repot (16,3%), Keluarga tidak mengizinkan (26,3%), Anak sering sakit setelah imunisasi (6,8%), tempat imunisasi jauh (21,9%) dan tidak tahu tempat imunisasi (6,7%).

Deskripsi : Dampak kedepan nya bila generasi bangsa tanpa perlindungan imunisasi akan berdampak pada negara I Sumber Foto : IG Kemenkes RI
Deskripsi : Dampak kedepan nya bila generasi bangsa tanpa perlindungan imunisasi akan berdampak pada negara I Sumber Foto : IG Kemenkes RI
Alasan terbanyak dari hasil research tersebut yaitu anak demam setelah di imunisasi. Memang dampak yang ditimbulkan setelah imunisasi pada beberapa anak menyebabkan menderita demam, nyeri atau kemerahan di tempat suntikan. Ada juga menyebabkan anak tidak ingin makan, cengeng dan respon lainnya. Namun, kejadian ini normal terjadi dan tidak akan berlangsung lama, ini merupakan respon tubuh terhadap zat baru yang masuk ke dalam tubuh.

------------------------------------------------------


Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto

Web [ DISINI ] , Blog [ DISINI ] , Twitter [ DISINI ] , Instagram [ DISINI ]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun