Mohon tunggu...
Raka Siwi
Raka Siwi Mohon Tunggu... Editor - Professional Couch Potato

Ya, jadi begini

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Grab, Andalan Saya dan Kang Ijal

2 Desember 2019   15:00 Diperbarui: 2 Desember 2019   15:03 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya terkekeh. Kemudian saya, Pak Dodi, Kang Ijal dan beberapa staff kantor Jakarta saling tukar guyonan-guyonan kecil. Menit-menit terakhir sebelum pulang suasana kantor memang lebih rileks dan ringan, terutama setelah seharian bekerja keras, belum lagi menghadapi kerasnya jalanan Jakarta pada saat pulang ke rumah. 

Hari itu, saya dapat tugas dinas secara mendadak ke Jakarta untuk mendampingi Direktur Utama melakukan presentasi dan negosiasi di salah satu hotel mewah di Jakarta.

Karena diburu waktu, saya segera memesan Grab Bike sesaat setelah turun dari kereta. Grab Ride #SelaluBisa dan menjadi andalan saya, terutama untuk menghadapi kemacetan Jakarta yang tidak bisa diprediksi.

Setelah kegiatan dengan Dirut, saya segera balik kanan ke kantor Cabang Jakarta, untuk memberikan report sekaligus istirahat sebentar sesaat sebelum kembali ke Bandung.

"Kalau disini, anak-anak jam 5 sore pada ganti seragam kang. Balik kantor pada nge-Grab, buat tambah-tambah kang. Ya tau sendiri lah Jakarta mahalnya kyak apa" Jelas Pak Dodi.

Ternyata, ada beberapa staff di Kantor Cabang Jakarta yang mencari tambahan penghasilan dengan menjadi Driver Grab setelah jam kerja. Pak Dodi menjelaskan, bahwa beliau melihat ada keresahan dari staf nya terutama kebutuhan hidup yang semakin tinggi. Ada banyak cara yang dilakukan untuk mendapatkan penghasilan sampingan, salah satunya menjadi Driver Grab. Beliau kemudian mengizinkan pekerjaan sampingan, dengan catatan dilakukan di luar jam kantor dan lembur dengan resiko masing-masing.

"Iya kang, saya udah dari 2015. Biasa balik kantor udah nge-Grab. Lumayan lah nganterin orang-orang pulang kantor sekitaran sini, jadi start mah disini dulu" Terang Kang Ijal.

Melanjutkan cerita, Kang Ijal malah lebih sering mendapatkan penumpang dari rekan sekantor. "Sebenernya kan acak kan ya tuh kang kalo dari aplikasi, lucunya malah sering dapetnya saya. Yaudah saya mah ayok aja, hoki kali ya" Lanjut Kang Ijal. Karena namanya sudah dikenal, sering berinteraksi dan bisa dipercaya, beberapa staf kantor memilih diantar Kang Ijal dengan fitur Grab Now.

Kalau menurut saya, fitur Grab Now merupakan solusi dari contoh nyata yang terjadi di lingkungan kita. Apabila ojek online sejenis akan mengacak pengemudi, Grab #SelaluBisa menyediakan fitur khusus untuk dapat terhubung dengan pengemudi Grab terdekat.

Kalaupun saya kerja di kantor Jakarta, saya bisa pastikan akan menggunakan fitur Grab Now, karena saya bisa langsung pulang diantar Kang Ijal yang saya kenal dengan perhitungan biaya yang sesuai dengan Grab. Selain saya dapat pulang dengan rasa lebih aman, saya dapat membantu melancarkan rezeki untuk Kang Ijal, karena Grab #AplikasiUntukSemua.    

"Kang, punten, udah jam segini, boleh minta tolong diantar ke stasiun sekarang? Saya takut kena macet nih" pungkas saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun