Untuk makanan saya biasa memanfaatkan promo bank terutama bank digital yang lagi gencar-gencarnya melakukan promosi. Semisal saya bisa menikmat paket chicken dari sebuah restoran Jepang berinisial Y hanya dengan 9.900 rupiah saja. Padahal harga aslinya lebih dari 30 ribu rupiah.
Sementara untuk pakaian baru, saya lebih senang membelinya di hari-hari terakhir Ramadan. Walau harus berjibaku dengan pembeli lainnya, harga pakaian di hari-hari terakhir Ramadan kebanyakan diobral sampai harga dasar. Kasarnya, bagi penjual yang penting balik modal daripada lebaran bawa balik barang yang tersisa.
Tapi konsep ini biasanya berlaku di pasar kaget yang hanya muncul saat Ramadan. Kalau di mal atau toko pakaian reguler, ya pandai-pandai saja memilih waktu MidNight Sale. Kalau beruntung bisa juga kok dapat barang bagus dengan harga lebih hemat daripada aslinya.
Nah, kurang lebih begitulah strategi hemat saya selama bulan Ramadan. Kebutuhan utama tetap terpenuhi tanpa harus menyebabkan bujet membengkak.
Bagaimana cerita hemat teman-teman di Ramadan? Share di komentar yuk!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI