Mohon tunggu...
RAI Adiatmadja
RAI Adiatmadja Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Saya ibu rumah tangga yang gemar menulis. Memiliki fokus lebih dalam terhadap parenting dan kondisi generasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merayakan Lapar

30 Agustus 2023   07:18 Diperbarui: 30 Agustus 2023   07:27 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Lingbeek from Getty Images Signature

Mengapa kita kelaparan
Di antara lelap mereka penguasa kursi?
Mengapa utang menjerat tak terbantahkan
Sedangkan mereka asyik bercumbu dengan korupsi?

Tertindas di bahu kekar Nusantara
Di antara melimpahnya SDA
Jeritan melengkingkan
doa
Di mana tuan yang menjanjikan sejahtera?

Hamba tertikam bungkam
Takut yang berwarna legam
Rasa lapar menekan
Hingga mendamba mati dan entas penderitaan

Kekayaan itu tak mampu memberi sesuap nasi
Akhirnya menjadi pengemis di rumah sendiri

Mungkin benar, janji hanya tepat untuk diingkari
Hamba menelan kemiskinan bulat-bulat
Tak lagi berharap tentang mentari di pelupuk negeri
Sebab, mendung sudah menjadi wajah pengganti 

Merawat sisa nyawa dan seutas percaya
Jika dunia kubangan derita
Semoga akhirat memberi obat
Hamba mencatat banyak surat
Tentang mengadu kepada-Nya lewat sirat

Jika orang kecil tak boleh bersuara
Maka, kalimat ini adalah nada yang paling tinggi
Di balik frustrasi dan ironi negeri
Merayakan lapar dalam kata
Melukis ketimpangan mental jelata

Kuadukan kalian kepada Tuhanku
Sebab, lapar sejahtera lebih kejam dari serbuan serdadu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun