Mohon tunggu...
Rahmi Putri Z
Rahmi Putri Z Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Suka nulis dipojok-pojok buku bacaan. Hobby nya mengamati manusia lainnya

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Memetik Kisah dari Tetua

4 November 2022   12:41 Diperbarui: 4 November 2022   12:43 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Suatu ketika di pasar yang begitu bising terlihat seorang anak sambil memandang-mandang dari ketepian, menunggu ibunya yang masih sibuk memilih kentang yang akan dibeli.

Anak tersebut termangu sambil memegang satu kantong berisi buku dan alat tulis yang baru dibelinya. Tak lama kemudian ibunya pun selesai berbelanja dan bergegas menuju parkiran terminal.

Baca juga: Di Kala Pagi

Ayah mungkin sudah menunggu hampir 1 jam di tempat parkir, kata ibu, sambil bergegas mengangkat barang-barang belanjaan.

Setelah sampai parkiran, ayahpun berdiri dari kursi tunggunya sambil memencet kunci tombol otomatis pintu mobil. Kemudian membantu ibu memasukkan barang belanjaan ke bagasi mobil belakang.

Anak itu duduk di belakang, tanpa bantuan ia membuka pintu mobil dan dengan tenang masuk perlahan. Ayah yang melihatnya membantunya menahan pintu mobil dan kemudian membantu menutupnya.

Baca juga: Lingkar Teman

Ibu dan ayah masuk ke dalam mobil dan perlahan mobil melaju keluar dari terminal pasar.

Anak tersebut melihat ke kanan kiri jalan, masih terlihat keramaian disisi jalan. Banyak gedung dengan berbagai tulisan. Iya kemudian bertanya, "Ibu, itu seperti bacaan besar yang ditempel di depan rumah, kenapa kita tidak memilikinya? Kenapa semua rumah di pasar memiliki tulisan besar seperti itu?

Ibu bingung dengan yang dikatakan anaknya, kemudian melihat ke arah yang ditunjuk anak. "Itu nama toko sayang. Anak tersebut melihat kembali ke arah yang disebut ibunya. "Toko itu tempat berjualan atau berdagang, jadi kita bisa membeli barang sesuai dengan yang disediakan toko.

"Apa kita juga bisa memiliki toko ibu? Sehingga rumah kita juga akan memiliki tulisan besar seperti itu.

"Tentu saja bisa. Ibu menjawab dengan lugas.

"Jika kamu sudah besar dan sudah bisa menetapkan cita-citamu, kamu bisa berusaha memperoleh pekerjaan sesuai yang kamu cita-citakan. Kemudian nanti kamu bisa membuka toko sesuai keinginanmu. Seperti berdagang, klinik, toko obat, bengkel dan lain sebagainya".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun