Mohon tunggu...
Rahmatullah Usman
Rahmatullah Usman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengajar Di Jakfi Nusantara

Membacalah dan Menulis, engkau akan menemukan diriMu

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bagaimana Bertauhid Sekaligus Menjadi Umat Modern

20 Oktober 2021   10:18 Diperbarui: 20 Oktober 2021   16:39 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang menarik bagi Cak Nur, ketika ia menguraikan bagaimana ukuran manusia itu sebagai modern. Dikatakannya "sunnatullah telah mengejawantahkan dirinya dalam hukum alam, sehingga untuk dapat menjadi modern, manusia harus mengerti  terlebih dahulu hukum yang berlaku dalam alam itu (perintah Tuhan)", Modernisasi Ialah Rasionalisasi Bukan Westernisasi.

Penegasan Cak Nur dalam modernitas sebagai upaya agar umat Islam tidak buru-buru menolak modernitas yang menghampiri bangsa Indonesia khusunya umat Islam pada tahun 1960-an.

Umat Islam terlalu khawatir terhadap modernitas dengan  asumsi bahwa itu produk Barat. Kekuatiran tersebut muncul karena faktor yang menjauhkan diri pada ilmu pengetahuan, namun keimanannya begitu kuat pada ajaran agama.

Mungkin dalam pengertiannya bisa dipahami, kekhawatiran  itu sebagai fakta saat ini. Di era digitalisasi, manusia diprogram sedemikian rupa oleh alat elektronik dan media sosial, saya tak perlu  menjelaskannya lebih jauh masalah ini. Kita bisa melihatnya secara langsung.

Ada ketidaksiapan kita secara pemikiran untuk menerima era digitalisasi, karena imbasnya, kita bisa kehilangan budaya dan moral. Oleh karena itu, perlu kembali mendalami modernisasi yang diuraikan Cak Nur. Mari kita lihat apa yang dijelaskannya sebagai penutup tulisan ini.

"kita sepenuhnya berpendapat bahwa modernisasi ialah rasionalisasi yang ditopang oleh dimensi-dimensi moral, dengan beranjak pada prinsip iman kepada Tuhan Yang Maha Esa", baca Modernisasi Ialah Rasionalisasi Bukan Westernisasi".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun