Mohon tunggu...
Rahmatul Ummah As Saury
Rahmatul Ummah As Saury Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis dan Editor Lepas. Pemilik www.omah1001.com

Ingin menikmati kebebasan yang damai dan menyejukkan, keberagaman yang indah, mendamba komunitas yang tak melulu mencari kesalahan, tapi selalu bahu membahu untuk saling menunjuki kebenaran yang sejuk dan aman untuk berteduh semua orang.. Kata dan Ingatan saya sebagian ditulis di www.omah1001.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Titip Rindu untuk Lelaki Laut

16 Oktober 2019   02:19 Diperbarui: 16 Oktober 2019   22:17 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: nusantaranews.co

"Aku tak ingin seperti siang dan malam, atau timur dan barat. Aku ingin seperti laut dan pantai. Meski terkadang pasang, terkadang pula surut, tetapi ia tak mungkin dipisah."Aku membalas.

Kamu tersenyum dan tiba-tiba menggenggam jemariku dengan kuat.

Gerimis telah mereda. Aku sebenarnya berharap hujan turun lebih deras.

Kamu mengajakku berpisah, kita pun pulang masing-masing.

Setelah gerimis sore itu, aku tak pernah lagi bertanya tentang alasanmu. Aku hanya tahu engkau adalah kekasihku dan aku adalah kekasihmu. 

Kita akhirnya menjalani sebuah hubungan yang berbeda, lebih menyenangkan.

Hingga ...

Di suatu siang yang perih, engkau memarahiku, melarangku menghubungimu.

Aku terpuruk. Sakit! Sejak saat itu aku tak ada lagi perbincangan antara aku dan kamu. 

Aku bertekad melupakanmu dan menghapus setiap kenangan!

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun