Mohon tunggu...
Rahmat Tk Sulaiman
Rahmat Tk Sulaiman Mohon Tunggu... Dosen dan Aktifis Sosial Keagamaan

Dari SURAU Untuk BANGSA

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

PAMSIMAS Jadikan Goa Ngalau Aie Ilang Sakayan Lubuk Alung Destinasi Wisata

22 September 2015   08:53 Diperbarui: 22 September 2015   08:53 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lubuk Alung – Program PAMSIMAS hadir tidak hanya sekedar sebagai sebuah solusi dari permasalahan kekurangan air dan akses sanitasi yang dialami masyarakat miskin perdesaan. Tetapi juga menebarkan manfaat dan meningkatkan kesejateraan masyarakat. Bentuk kesejahteraan masyarakat yang ditingkatkan melalui PAMSIMAS adalah dengan air bersih, masyarakat menjadi sehat.

Berbekal sehat, akhirnya bisa meningkatkan produktifitas kerjanya. Jika produktifitas kerja masyarakat meningkat, secara otomatis tingkat pendapatan dan perekonomian masyarakat juga meningkat.

Hal inilah yang dirasakan masyarakat Korong Sakayan Nagari Pasie Laweh Lubuk Alung Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat yang mendapatkan program PAMSIMAS pada tahun 2013.

Produktivitas terlihat di BP SPAMS Aie Ilang Korong Sakayan yang sudah mempunyai pemanfaat sebanyak 117 SR dengan sistem meteran. Iuran perkubik sebesar Rp 1.000 dengan biaya abodemen atau biaya beban sebesar Rp 3.000/ bulan. Dan saldo di rekening sebesar Rp 7 Juta.

Dengan adanya PAMSIMAS, minimal sudah ada karyawan yang bekerja di BP SPAMS, meskipun masih dengan honor yang terbatas. Setidaknya PAMSIMAS sudah membuka lapangan pekerjaan bagi petugas yang mengurus bagian teknis, pencatat meteran dan pemungut iuran. Masyarakat juga sudah terlayani dengan pengelolaan BP SPAMS.

Keberadaan PAMSIMAS di Korong Sakayan Nagari Pasie Laweh Lubuk Alung Kecamatan Lubuk Alung juga memberikan dampak positif yang amat besar bagi masyarakat. Salah satunya PAMSIMAS bisa menjadi jendela dan pintu masuk terbukanya potensi-potensi nagari.

Dengan dibangunnya PAMSIMAS di Korong Sakayan Nagari Pasie Laweh Lubuk Alung, Wisata Alam Goa Ngalau Aie Ilang di dekat sumber air PAMSIMAS terbuka.

Irvan Caniago, selaku Wali Korong dan juga ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di sela-sela mendampingi FK dalam peninjauan sarana Bboncaptaring PAMSIMAS Korong Sakayan, menuturkan bahwa masyarakat Sakayan mengaturkan terimakasih kepada PAMSIMAS. Sebab pada dasarnya melalui PAMSIMAS dan dibangunnya sarana broncaptaring di dekat Goa Ngalau Aie Ilang, tingkat aksesibilitas masyarakat semakin tinggi ke goa tersebut.

"Di sekitar broncaptaring PAMSIMAS itu terdapat 16 goa. Dulunya kami masih menganggap bahwa goa itu adalah sesuatu yang biasa saja. Semakin banyaknya orang melihat goa tersebut, semakin terbuka pikiran kami, bahwa ternyata di daerah kami tersimpan dan terdapat destinasi wisata khusus dan unik," ungkap Irvan.

Banyak orang datang, sambung Irvan, berfoto dan memposting di media social. Sehingga dari respon yang ada, pintu masuk terbukanya potensi pariwisata alam di nagari kami.

Kemudian Irvan juga menyebutkan bahwa berbekalkan pengalaman dalam pengambilan keputusan pada proses pembangunan PAMSIMAS yang diikuti dengan berbasiskan masyarakat, baik proses IMAS, maupun pleno-pleno lainnya, maka prinsip itu pulalah diterapkan dalam pengelolaan sarana pariwisata Goa Ngalau Aie Ilang.

"Kami juga mengawalinya dengan sosialisasi pada masyarakat tentang rencana dibuka dan dijadikannya Goa Ngalau Aie Ilang sebagai tempat pariwisata. Sebab jika masyarakat tidak dilibatkan dan tidak diberitahu, dikhawatirkan akan tidak berjalan dengan baik dan mulus.

Sama dengan PAMSIMAS, bahwa yang perlu pertama itu adalah komitmen bersama dalam memulainya, apalagi lokasinya berada di tanah ulayat Datuk Lelo Dirajo dan Datuak Bandaro Basa" ujarnya yang diamini Edi Susanto Ketua BP SPAMS Aie Ilang Sakayan.

Akhirnya disepakati pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) April lalu yang juga difasilitasi oleh anak muda Lubuk Alung Ritno Kurniawan yang fokus dengan wisata alam, dan dikukuhkan kepengurusannya oleh Bupati Padang Pariaman.

Kelompok ini diberi nama Pokdarwis Goa Ngalau Aie Ilang. Proses pembentukannya juga banyak mengadopsi proses pembentukan KKM dan Satlak yang pernah dilakukan masyarakat dalam PAMSIMAS.

Sekarang Goa Ngalau Aie Ilang ini sudah mulai banyak diminati pengunjung. Akses masuk bisa dari Lubuak Cimantuang Bendungan Anai. Jalan menuju lokasi ini relative mudah.

Berkat kerjasama dan kepedulian masyarakat setempat, potensi objek wisata minat khusus ini terus berbenah, masyarakat di bawah naungan BP SPAMS Aie Ilang Sakayan dan Pokdarwis Goa Ngalau Aie Ilang ini tiap hari selasa melakukan bersih-bersih di area ini, membersihkan akses dan membuat tangga tanah untuk memikat para pengunjung agar berpetualang ke sini.

Sebelum menuju ke goa, kita akan melewati beberapa anak air dan bronscaptaring PAMSIMAS dan menempuh tanjakan yang cukup terjal. Untuk bisa mengunjungi dan menikmati keindahan semua goa tersebut, sebaiknya datang agak pagi ke lokasi. Lokasi sudah mulai ditata dan dilengkapi sarana prasarana pendukungnya.

Setelah masuk hutan, ada dua beringin besar yang menjadi daya tarik tersendiri, ada batu dengan goresan air yang membuat batu berlubang-lubang, Sebelum masuk ke mulut goa tumpukan batu berbentuk candi membuat tempat ini menjadi menarik. Melewati tumpukan batu membentuk candi, barulah kita tiba di puncak. Dan dari sana kita bisa memandangi hamparan sawah dengan pepohonan yang tepatnya daerah Singguliang.

Ditemani decit suara kelelawar ketika menelusuri goa, hawa panas pun berganti dingin lembab. Sepanjang dalam goa mata kita dimanjakan dengan fenomena alam stalaqmit dan stalaktit indah yang terbentuk sejak puluhan bahkan ratusan tahun lalu

Ketua BP SPAMS Aie Ilang Sakayan Edi Susanto menyebutkan bahwa ada 16 titik lubang goa, dan masing-masing lobang memiliki keindahan tersendiri. Salah satu Goa, di Goa Ngalau Aie Ilang, memiliki stalaktit dan stalagmit besar, kucuran air masih mangalir di stalaktit ini.

Goa itu belum dipatenkan atau disepakati namanya secara resmi, bahkan masih ada yang belum diberi nama. Nama Goa yang dikenali adalah Goa Ngalau Jantung, Ngalau Anak Indang, Ngalau Kambiang, Ngalau Harimau, Ngalau Sumua, Ngalau Carocok, Ngalau Pelaminan, dan Goa Ngalau Aia Tajun.

Lokasi wisata Goa Ngalau Aie Ilang ini sudah mulai jadi buah bibir masyarakat dan tersebar luas bagi kalangan pencinta wisata alam. Buktinya sudah banyak pengunjung yang datang, dari anak-anak sekolah, pramuka, mahasiswa, eksekutif muda, bahkan juga turis manca negara seperti dari Selandia, Australia dan Venezuela.

Rahmat Tk Sulaiman dan Muhammad Miftah, FK CD PAMSIMAS Padang Pariaman mengingatkan bahwa PAMSIMAS punya peran penting dalam pengelolaan dan keberlanjutan pengelolaan wisata Goa Ngalau Aie Ilang ini. Meskipun pengurus BP SPAMS dan Pokdarwis wisata Goa Ngalau Aie Ilang itu orangnya sama, namun harus lakukan sinergi dalam pengelolaan, tidak boleh saling membunuh atau mengorbankan salah satunya, jangan dengan adanya wisata Goa Ngalau Aie Ilang, air PAMSIMAS jadi terganggu dan terabaikan. Sebaiknya harus saling memperkuat dan sama-sama berkembang.

"Terapkanlah pembelajaran yang sudah diberikan PAMSIMAS di berbagai pelatihan penGoatan kapasitas kelembagaan pada pengelolaan wisata Goa Ngalau Aie Ilang ini. Pada aspek kelembagaan, harus ada AD/ART, ada legalitas, struktur pengurus, tertib administrasi keuangan dan tersedia dokumentasinya.

Buatlah buku tamu pengunjung, pelajari saran dan kesan mereka, seperti halnya yang diterapkan dalam pengelolaan PAMSIMAS. Hakikat dari keberhasilan PAMSIMAS itu dilihat dari proses transformasi pembelajaran kepada masyarakat menuju kemandirian dalam pengelolaan apapun," ujar Rahmat yang juga putra Lubuk Alung.

Pengelolaan destinasi wisata berbasiskan masyarakat merupakan pendekatan pengelolaan wisata yang menempatkan masyarakat sebagai subjek atau pelaku utama. Masyarakat yang membuat, masyarakat yang menjaga, baik itu menjaga kebersihan lingkungan, keselamatan pengunjung dan menjaga segala aspek yang terkait dengan indikator pariwisata sehat.

Apalagi sudah dibentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang juga berbasiskan masyarakat. Semoga paradigma pembangunan dengan pendekatan pemberdayaan ini akan terus bergerak di semua sektor pembangunan.

Dampak lanjutan dari dibangunnya PAMSIMAS di Korong Sakayan adalah terjadinya pembangunan yang terintegrasi dan berkelanjutan. Adanya PAMSIMAS, kemudian membuka wisata alam Goa Ngalau Aie Ilang di Korong Sakayan. Tentu banyak pengunjung yang datang ke lokasi, mereka butuh makanan. Masyarakat setempat bisa ikut berjualan, sehingga tentunya bisa pula meningkatkan pendapatan mereka. (Rahmat Tk Sulaiman, FK CD PAMSIMAS Padang Pariaman)

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun