Lubuk Alung – Program PAMSIMAS hadir tidak hanya sekedar sebagai sebuah solusi dari permasalahan kekurangan air dan akses sanitasi yang dialami masyarakat miskin perdesaan. Tetapi juga menebarkan manfaat dan meningkatkan kesejateraan masyarakat. Bentuk kesejahteraan masyarakat yang ditingkatkan melalui PAMSIMAS adalah dengan air bersih, masyarakat menjadi sehat.
Berbekal sehat, akhirnya bisa meningkatkan produktifitas kerjanya. Jika produktifitas kerja masyarakat meningkat, secara otomatis tingkat pendapatan dan perekonomian masyarakat juga meningkat.
Hal inilah yang dirasakan masyarakat Korong Sakayan Nagari Pasie Laweh Lubuk Alung Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat yang mendapatkan program PAMSIMAS pada tahun 2013.
Produktivitas terlihat di BP SPAMS Aie Ilang Korong Sakayan yang sudah mempunyai pemanfaat sebanyak 117 SR dengan sistem meteran. Iuran perkubik sebesar Rp 1.000 dengan biaya abodemen atau biaya beban sebesar Rp 3.000/ bulan. Dan saldo di rekening sebesar Rp 7 Juta.
Dengan adanya PAMSIMAS, minimal sudah ada karyawan yang bekerja di BP SPAMS, meskipun masih dengan honor yang terbatas. Setidaknya PAMSIMAS sudah membuka lapangan pekerjaan bagi petugas yang mengurus bagian teknis, pencatat meteran dan pemungut iuran. Masyarakat juga sudah terlayani dengan pengelolaan BP SPAMS.
Keberadaan PAMSIMAS di Korong Sakayan Nagari Pasie Laweh Lubuk Alung Kecamatan Lubuk Alung juga memberikan dampak positif yang amat besar bagi masyarakat. Salah satunya PAMSIMAS bisa menjadi jendela dan pintu masuk terbukanya potensi-potensi nagari.
Dengan dibangunnya PAMSIMAS di Korong Sakayan Nagari Pasie Laweh Lubuk Alung, Wisata Alam Goa Ngalau Aie Ilang di dekat sumber air PAMSIMAS terbuka.
Irvan Caniago, selaku Wali Korong dan juga ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di sela-sela mendampingi FK dalam peninjauan sarana Bboncaptaring PAMSIMAS Korong Sakayan, menuturkan bahwa masyarakat Sakayan mengaturkan terimakasih kepada PAMSIMAS. Sebab pada dasarnya melalui PAMSIMAS dan dibangunnya sarana broncaptaring di dekat Goa Ngalau Aie Ilang, tingkat aksesibilitas masyarakat semakin tinggi ke goa tersebut.
"Di sekitar broncaptaring PAMSIMAS itu terdapat 16 goa. Dulunya kami masih menganggap bahwa goa itu adalah sesuatu yang biasa saja. Semakin banyaknya orang melihat goa tersebut, semakin terbuka pikiran kami, bahwa ternyata di daerah kami tersimpan dan terdapat destinasi wisata khusus dan unik," ungkap Irvan.
Banyak orang datang, sambung Irvan, berfoto dan memposting di media social. Sehingga dari respon yang ada, pintu masuk terbukanya potensi pariwisata alam di nagari kami.
Kemudian Irvan juga menyebutkan bahwa berbekalkan pengalaman dalam pengambilan keputusan pada proses pembangunan PAMSIMAS yang diikuti dengan berbasiskan masyarakat, baik proses IMAS, maupun pleno-pleno lainnya, maka prinsip itu pulalah diterapkan dalam pengelolaan sarana pariwisata Goa Ngalau Aie Ilang.