Mohon tunggu...
rahmat ridho
rahmat ridho Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

saya akan menulis berbagai macam artikel yang membahas isu lingkungan, energi terbarukan, pertanian, sumber daya alam. semoga bermanfaat bagi pembaca

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Degradasi Tanah: Ancaman Krisis Pangan

27 September 2023   10:00 Diperbarui: 27 September 2023   10:10 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendahuluan

Tanah adalah sumber kehidupan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Tanah menyediakan tempat tumbuh bagi tanaman pangan, serat, obat-obatan, dan bahan-bahan lain yang dibutuhkan manusia. Tanah juga berperan dalam menjaga keseimbangan iklim, siklus air, dan keanekaragaman hayati. Tanah merupakan dasar dari ekosistem darat yang mendukung produksi pangan dan kesejahteraan manusia.

Namun, tanah saat ini menghadapi ancaman serius akibat degradasi yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan penggunaan lahan, erosi, pencemaran, salinisasi, asidifikasi, kompaksi, dan penurunan bahan organik. Degradasi tanah adalah penurunan kualitas dan fungsi tanah yang mengurangi produktivitas dan kemampuan tanah untuk menyediakan jasa ekosistem. Degradasi tanah dapat terjadi secara alami atau dipicu oleh aktivitas manusia.

Degradasi tanah memiliki dampak negatif yang luas dan jangka panjang bagi ketahanan pangan, lingkungan, dan pembangunan berkelanjutan. Degradasi tanah dapat menurunkan hasil pertanian, mengurangi kesuburan tanah, meningkatkan emisi gas rumah kaca, mengancam keanekaragaman hayati, memperburuk kemiskinan, dan memicu konflik sosial. Degradasi tanah juga dapat memperparah dampak perubahan iklim, seperti kekeringan, banjir, dan bencana alam lainnya.

Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), saat ini 95 persen makanan yang dikonsumsi berasal dari tanah. Namun, FAO juga melaporkan bahwa 52 persen tanah di dunia telah terdegradasi. Hal ini menunjukkan bahwa degradasi tanah adalah ancaman nyata bagi ketahanan pangan dunia. FAO memperkirakan bahwa jika degradasi tanah tidak dihentikan dan diperbaiki, maka produksi pangan global akan menurun sebesar 12 persen pada tahun 2050. Ini berarti bahwa akan ada 300 juta orang tambahan yang akan menderita kelaparan.

Penyebab Degradasi Tanah

Degradasi tanah dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang saling terkait dan saling mempengaruhi. Secara umum, penyebab degradasi tanah dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu faktor alami dan faktor antropogenik.

Faktor Alami

Faktor alami adalah faktor-faktor yang berasal dari alam dan tidak dapat dikendalikan oleh manusia. Faktor-faktor ini meliputi:

  • Iklim: Iklim mempengaruhi kondisi fisik dan kimia tanah, seperti suhu, kelembaban, curah hujan, angin, dan radiasi matahari. Iklim juga mempengaruhi proses biologis tanah, seperti dekomposisi bahan organik dan aktivitas mikroorganisme. Perubahan iklim dapat menyebabkan perubahan pola cuaca yang ekstrem, seperti kekeringan atau banjir yang berkepanjangan, yang dapat merusak struktur dan kesuburan tanah.
  • Relief: Relief adalah bentuk permukaan tanah yang dipengaruhi oleh proses geologi, seperti tektonik lempeng, vulkanisme, gempa bumi, dan longsor. Relief mempengaruhi erosi tanah, yaitu hilangnya lapisan atas tanah akibat angin atau air. Erosi tanah dapat mengurangi kedalaman, tekstur, dan kandungan bahan organik tanah. Erosi tanah juga dapat menyebabkan sedimentasi, yaitu pengendapan partikel tanah di tempat lain, yang dapat mengubah sifat kimia dan biologis tanah.
  • Bencana alam: Bencana alam adalah peristiwa alam yang bersifat mendadak dan merusak, seperti banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami. Bencana alam dapat menghancurkan tanah dan infrastruktur pertanian, seperti irigasi, saluran drainase, dan jalan. Bencana alam juga dapat menyebabkan pencemaran tanah oleh bahan-bahan berbahaya, seperti logam berat, pestisida, dan limbah industri.

Faktor Antropogenik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun