Ilmu Pengetahuan Sebagai Pengendali
Ada hal lain selain karena terjawabnya beberapa pertanyaan yang membuat bahagia, perasaan bahwa dengan adanya ilmu pengetahuan dapat menjadi kendali atas berbagai hal patut juga menjadi alasan bagi perasaan bahagia karena telah mendapat ilmu.Â
Perasaan memiliki kendali dan kekuatan dari kelemahan dan ketakutan karena tidak tahu adalah sumber kebahagiaan mendapat ilmu.
"Knowladge is Power", kata filsuf Inggris ternama Francis Bacon.
Mungkin ada ketakutan diantara kita yang beranggapan bahwa semakin ilmu pengetahuan dieksploitasi maka akan semakin merusak dampaknya, contohlah seperti bom atom di Hirosima dan Nagasaki.Â
Kerusakan yang mematikan akibat adanya ilmu pengetahuan membuat pepatah "keingintahuan membunuhmu" jadi semakin benar di mata beberapa orang.
Tetapi ada hal yang perlu kita sadari mengenai nilai dan moral yang menjadi penyeimbang kerusakan atas ilmu pengetahuan ini. Disamping kita harus mematuhi nilai-nilai tersebut, tetapi tidak membuat nilai itu menjadi penghalang bagi kita untuk mengetahui banyak hal.Â
Jika keingintahuan memang membunuhmu maka ketidatahuan menyiksamu dengan mengulitimu hidup-hidup, menyayatmu sedikit demi sedikit lalu menunggumu sembuh agar bisa disayat lagi.
Nilai Akademis Menghambat Rasa Akan Ilmu Pengetahuan
Kita tahu bahwa nilai yang ada di rapor atau tertulis di IPK kita sering kali dianggap menggambarkan seberapa pintar atau seberapa mendapat ilmu seseorang.Â
Memang di satu sisi adanya penilaian ada untuk mengukur setiap peserta didik, mempermudah lembaga pendidikan untuk melihat dan mengatur setiap potensi peserta didiknya.