Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keterkekangan Bisa Jadi Penyebab Kekerasan di Sekolah Berasrama

10 September 2022   05:32 Diperbarui: 10 September 2022   12:40 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Badan keamanan yang diisi remaja yang baru atau sedang pubertas memang terkadang kurang dewasa dan mengandalkan kekuasaan tangan besi.

Keterkekangan Menurut Erich Fromm dalam Kasus Kekerasan Ini

Jika merujuk pada pendekatan psikologis, Erich Fromm dalam buku Akar Kekerasan-nya menjelaskan ada hubungan antara kekerasan dengan keterkekangan. 

Keterkekangan ini merupakan sebuah kondisi dimana kelompok atau individu dipindahkan dari kehidupan aslinya ke sebuah habitat buatan.

Ini didasari dari analisis Fromm melalui perilaku binatang yang masih melekat secara instingtif pada perilaku manusia. Dia memberi contoh pada primata yang ada di kebun binatang dan merujuk pada penelitian Solly Zuckerman tentang monyet Baboon di kebun binatang London.

Dari penelitian tersebut menjelaskan bahwa monyet Baboon tersebut banyak melakukan kekerasan di habitat buatannya (kebun binatang) daripada di alam liar aslinya. Stres karena ketidaksesuaian dengan habitat buatan tersebut membuat primata ini melakukan kekerasan terhadap sesama.

Dan jika kita lihat kasus tersebut kita bisa menghubungkan bahwa kehidupan berasrama dapat menjadikan "kerangkeng" atau habitat yang asing bagi para pelajar tersebut. 

Kecemasan ini mungkin tidak langsung diekspresikan pada perilaku keluar dari asrama tersebut namun juga dapat direpresi ke alam bawah sadar.

Saat kecemasan yang direpresi karena mungkin ditekan oleh rasa malu sebagai anak yang tidak kuat kehidupan berasrama maka terjadi pelepasan pada perilaku kekerasan yang bermaksud menguasai teman-teman atau adik kelasnya. 

Hal tersebut membuat kekerasan sebagai jalan menuju penguasaan pada habitat buatan yang tidak dikenalnya pertama kali itu.

Sekat yang Memisah Antara Asrama dan Dunia Luar Dapat Menimbulkan Sifat Otoritatif Tidak Sehat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun