Badan keamanan yang diisi remaja yang baru atau sedang pubertas memang terkadang kurang dewasa dan mengandalkan kekuasaan tangan besi.
Keterkekangan Menurut Erich Fromm dalam Kasus Kekerasan Ini
Jika merujuk pada pendekatan psikologis, Erich Fromm dalam buku Akar Kekerasan-nya menjelaskan ada hubungan antara kekerasan dengan keterkekangan.Â
Keterkekangan ini merupakan sebuah kondisi dimana kelompok atau individu dipindahkan dari kehidupan aslinya ke sebuah habitat buatan.
Ini didasari dari analisis Fromm melalui perilaku binatang yang masih melekat secara instingtif pada perilaku manusia. Dia memberi contoh pada primata yang ada di kebun binatang dan merujuk pada penelitian Solly Zuckerman tentang monyet Baboon di kebun binatang London.
Dari penelitian tersebut menjelaskan bahwa monyet Baboon tersebut banyak melakukan kekerasan di habitat buatannya (kebun binatang) daripada di alam liar aslinya. Stres karena ketidaksesuaian dengan habitat buatan tersebut membuat primata ini melakukan kekerasan terhadap sesama.
Dan jika kita lihat kasus tersebut kita bisa menghubungkan bahwa kehidupan berasrama dapat menjadikan "kerangkeng" atau habitat yang asing bagi para pelajar tersebut.Â
Kecemasan ini mungkin tidak langsung diekspresikan pada perilaku keluar dari asrama tersebut namun juga dapat direpresi ke alam bawah sadar.
Saat kecemasan yang direpresi karena mungkin ditekan oleh rasa malu sebagai anak yang tidak kuat kehidupan berasrama maka terjadi pelepasan pada perilaku kekerasan yang bermaksud menguasai teman-teman atau adik kelasnya.Â
Hal tersebut membuat kekerasan sebagai jalan menuju penguasaan pada habitat buatan yang tidak dikenalnya pertama kali itu.
Sekat yang Memisah Antara Asrama dan Dunia Luar Dapat Menimbulkan Sifat Otoritatif Tidak Sehat