Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kakek Penjual Kursi Panjang

28 Desember 2021   09:51 Diperbarui: 28 Desember 2021   09:58 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, sumber: pixabay.com 

"yah begitu adanya den, yang penting ada pembeli dan biasanya saya jarang lewat sini den, soalnya jalannya rusak",

"tapi Alhamdulillah ada yang beli toh pak",

Penjual tua ini mungkin karena sudah diberikan kesan akrab dari basa-basi kami ini mulai berbicara banyak.

"saya sudah sepuluh tahun kerja begini den, walau sedikit penghasilannya tapi Alhamdulillah cukup",

"oh begitu ya pak, Alhamdulillah", Aku menjawab secukupnya.

"dulu saya kerja jadi akuntan loh den",

"wah, masa to pak?", Aku mulai merasa sedikit ada yang aneh dengan penjual tua ini.

"lah iya den, saya juga pernah kerja di luar negeri", tambahnya yang membuatku mulai heran.

"wuih keren sekali pak, tapi kenapa bapak jadi seperti ini sekarang?", tanyaku yang ingin memastikan hal yang membuat janggal ini.

"yah begitulah den, saat kita dapat jabatan tinggi tentu ada saja den yang ingin menjatuhkan dan memanfaatkan kita", jawabnya.
Entah mungkin dia hanya meracau tapi ku rasa segan meninggalkannya.

"dulu ketika masih hidup enak nih den, saya bisa makan tiga kali di restoran bintang lima, semuanya dulu mudah dicapai den", tambahnya lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun