Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bisakah Mewujudkan Pendidikan Tanpa Kata "Bodoh"?

28 November 2021   08:53 Diperbarui: 28 November 2021   08:54 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: pixabay.com 


Pendidikan di Indonesia


Kondisi masyarakat di Indonesia masih banyak mengikuti pemahaman pada kecerdasan tunggal, yaitu pada nilai IQ. Lebih sederhana lagi, seseorang anak dikatakan cerdas jika nilai matematika atau fisikanya bagus dan dikatakan bodoh bila sebaliknya. Anak dengan bakat selain pada itu dipandang sebelah mata oleh kedua orang tuanya.


Kadang beberapa keluarga juga memaksakan suatu nilai yang kadang tidak sanggup dicapai sang anak. Hal tersebut mungkin dapat memaksa anak menjadi cerdas pada kecerdasan paksaan orang tuanya tersebut namun akan menjadi tekanan psikologis pada perkembangan anak kedepannya.


Tidak hanya pada lingkungan keluarga, pada lingkungan sekolah juga masih terdapat penggolongan "si Cerdas" dan " si Bodoh" yang berdasarkan pada nilai IQ. 

Biasanya pada jenjang Sekolah Dasar khususnya pada tahun awal banyak terjadi hal ini, dikarenakan banyak orang tua yang mendambakan anaknya pintar membaca dan berhitung.


Merdeka Belajar


Namun kita harus bersyukur karena saat ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengusung program baru yang dinamakan Merdeka Belajar. 

Dalam program tersebut berisi kebijakan agar semua pelaku pendidikan memiliki kebebasan dalam belajar. Kebijakan ini berupaya untuk meruntuhkan pemahaman lama akan kecerdasan tunggal didunia pendidikan.


Walaupun mendapat beberapa kendala pada pelaksanaanya namun kita harus mendukung dan berharap bahwa kebijakan ini dapat mengubah wajah pendidikan di Indonesia. Dan juga dapat memberi manfaat besar bagi pertumbuhan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.


Artikel saya mengenai Merdeka Belajar lebih lanjut dapat dibaca disini.


Pendidikan Tanpa Kata "Bodoh"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun