 Kemampuan mereka meningkat sepuluh kali lebih baik dibandingkan mereka yang sama sekali tidak tidur, atau mereka yang tidur tapi tidak memimpikan labirin itu.
Kita Bermimpi Untuk Memenuhi Keinginan Kita
Menurut Sigmund Freud, meskipun mimpi-mimpi kita merupakan gambaran kehidupan kita sehari-hari, mimpi pun mempunyai arti simbolis yang erat kaitannya dengan hasrat pemenuhan keinginan alam bawah sadar.Â
Ia melanjutkan bahwa, segala hal yang kita ingat saat bngun dri mimpi merupakan gambaran simbolis dari keinginan bawah sadar, dorongan, serta pikiran primitif.Â
Lebih lanjut, ia percaya bahwa apabila unsur-unsur mimpi yang masih teringat tersebut kemudian dianalisis, maka permasalah psikologis yang berkaitan dengan itu bisa diselesaikan.
Kita Bermimpi Untuk Menyembuhkan
Aktivitas neurotransmitter stres berkurang selama tahap tidur REM, bahkan saat kita bermimpi tentang pengalaman traumatis.Â
Para peneliti mengemukakan teori bahwa salah satu tujuan mimpi adalah mengurangi beban pengalaman menyakitkan untuk menyembuhkan luka psikologis.Â
Meninjau pengalaman traumatis tanpa stres mental berlebihan membuatmu bisa memahami lebih baik dan meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah dengan lebih sehat.Â
Penderita gangguan suasana hati dan PTSD seringkali sulit tidur, dan ilmuwan yakin bahwa kurangnya bermimpi bisa menjadi faktor penyebab gangguan tersebut.
Kita Bermimpi Untuk Menyelesaikan Masalah
Tanpa terikat kenyataan hidup dan aturan logika, dalam mimpi, kita bisa membuat berbagai skenario yang membantu kita untuk memahami masalah dan membuat solusi yang kita tidak disadari saat kita terbangun.Â
John Steinbeck menyebutnya "komite tidur" dan ilmuwan telah memperagakan efektivitas mimpi pada penyelesaian masalah.Â
Seorang pakar kimia terkenal August Kekule menemukan ide struktur molekul bensol dari mimpinya juga. Itulah mengapa, terkadang masalah bisa diselesaikan dengan tidur.
Kita Bermimpi Untuk Melupakan
