Ada sekitar 10.000 triliun koneksi saraf dalam otak yang tercipta dari segala hal yang kita ingat. Pada tahun 1983, teori neurobiologi mimpi yang disebut "pembelajaran terbalik" atau reverse learning.
Teori ini menyebutkan bahwa saat tidur, terutama dalam siklus tidur REM, neocortex meninjau koneksi saraf-saraf ini dan membuang segala sesuatu yang tidak diperlukan.Â
Proses "pembatalan pembelajaran" ini membuatmu kita untuk bermimpi, dan tanpanya otak kita akan dipenuhi koneksi tak bermanfaat dan bisa mengganggu kegiatan berpikir kita saat kita bangun.
Meskipun sudah banyak teori dan penelitian mengenai mimpi. Namun, kita masih belum menemukan asalan ilmiah yang paling dapat menjelaskan secara menyeluruh dan sempurna mengapa kita bermimpi saat tidur. Sampai waktunya tiba, kita bisa tidur sambil bermimpi, sehingga kita dapat menemukan jawabannya.