Mohon tunggu...
Rahma Putri Diara
Rahma Putri Diara Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Konflik antar Sang Bulan dan Bintang

30 November 2022   18:36 Diperbarui: 30 November 2022   18:44 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Lah, saya duluan pak. Demi tuhan." jawab Bintang yang juga tidak ingin kalah.

"Ih, apa-apaan. Sudah jelas saya duluan yang tunjuk tangan, maklum pak, Bintang matanya minus. Padahal sudah pakai kacamata setebal dompet saya." ujar Bulan.

"Buset, apa hubungannya sama mata saya? Bodyshaming nih Bulan."

"KALIAN BERDUA, cukup! Temui bapak setelah ini, di ruang BK ya! Sudah keterlaluan sekali kalian berdua, mengganggu kefokusan murid-murid yang ingin belajar saja." jawab Pak Budi dengan nada tegas dan tinggi yang juga membuat kelas kembali dingin sebab baru kali ini melihat Pak Budi marah.

Setelah bel untuk istirahat pun berbunyi, Bintang yang biasa bergegas langsung ke kantin untuk membeli jajanan favoritnya yaitu bakso akhirnya terpaksa harus pergi ke ruang BK untuk bertemu Pak Budi bersama orang yang paling ia tidak suka di kelasnya, yaitu Bulan. Sedangkan Bulan, yang biasanya setiap bel istirahat berbunyi, seharusnya memakan bekal buatannya pagi tadi malah melakukan hal sebaliknya yaitu tidak sengaja tertidur di atas mejanya sebab ia tidur kemalaman semalam. Bintang yang ingat bahwa ia harus bertemu Pak Budi pun akhirnya berjalan keluar kelas, namun ia tidak sengaja melihat kawan konfliknya yang harusnya ikut menemaninya ke ruang BK malah tertidur pulas di mejanya. Bintang yang bimbang ingin membangunkan Bulan atau lebih memilih pergi sendiri dan meninggalkannya pun akhirnya memilih pilihan yang baik demi keselamatan reputasinya di sekolah dan juga demi keamanan nilainya, yaitu membangunkan Bulan. Pada akhirnya, mereka berjalan menuju ruang BK untuk menemui Pak Budi.

"Selamat siang, Bulan dan Bintang." ujar Pak Budi dengan tatapan yang serius.

"Siang pak." jawab mereka berdua secara bersamaan.

"Bapak bingung, baru kali ini bertemu murid yang selalu saja suka membuat keributan tetapi dengan lawan jenis. Alasan kalian untuk saling tidak suka dan saling mengatakan kata-kata yang tidak pantas itu apa sih?" tanya Pak Budi dengan tatapan sedikit kecewa.

"Saya sendiri tidak tahu pak, entah mengapa saya selalu saja kesal melihat muka Bintang yang selalu saja usil dengan saya." jawab Bulan dengan menatap ke lantai ruangan BK.

"Bagaimana dengan kamu, Bintang? Apakah kamu memiliki alasan tersendiri?" tanya Pak budi kembali.

Bintang terdiam sejenak. Kemudian ia melihat ke atas untuk berpikir sejenak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun