Mohon tunggu...
Rahma Putri Diara
Rahma Putri Diara Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Konflik antar Sang Bulan dan Bintang

30 November 2022   18:36 Diperbarui: 30 November 2022   18:44 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Sudah-sudah, cukup. Kalau kalian seperti ini terus-menerus, kalian tidak akan pernah selesai. Bapak bisa-bisa sampai lumutan mendengar ocehan kasar kalian berdua." ucap Pak Budi dengan lelucon bapak-bapaknya yang juga bertujuan untuk mencairkan suasana.

*HAHAHAHAHA* (suara tertawa murid-murid yang lain)

"Bapak bisa ae, kayak kacang pilus aja jokesnya, renyah pisan euy." ujar salah satu murid sembari tertawa.

Dengan suasana yang sudah mencair, tidak lagi dingin dan serius, pada akhirnya pelajaran pertama di kelas mereka yaitu matematika pun dimulai dan Pak Budi ikut mengajar materi baru.

*45 menit kemudian*

"Selanjutnya, karena bapak sudah mengajari kalian materi baru, bapak akan mengambil nilai dengan menanyai kalian jawaban dari soal yang bapak berikan di papan tulis." ujar Pak Budi. Pernyataan tersebut memberikan dampak dan perasaan yang berbeda-beda pada tiap murid di kelas.

"Baik, pak."

"ASTAGHFIRULLAHALADZIM."

"Hah, tadi bapaknya bilang apa? enggak kedengeran."

"Akhirnya selesai juga Pak Budi mengajar, kepalaku sudah mau meledak tiap pelajaran matematika."

Dari beberapa jawaban dan respons tiap murid yang berbeda-beda, terdapatlah Bintang yang sudah tidak sabar ingin menjawab soal dari Pak Budi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun