Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Beberapa Singkatan Alternatif KKN yang Tidak Kalah Faedahnya

17 Juni 2019   08:37 Diperbarui: 17 Juni 2019   08:53 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay/gavilla

Lagi-lagi Kuliah Kerja Nyata (Selanjutnya ditulis KKN) menjadi isu yang hot sepanas api neraka dan gemas untuk diperbincangkan seperti waktu lamaran kita, ehhh. Banyak diantara mahasiswa yang sudah tidak sabar untuk terjun dan guyub dalam program ini. Sebagai ritual tahunan KKN sayangnya tidak banyak mengalami inovasi dan kreasi yang menonjok, terutama dalam singkatannya.

Beberapa diantara kita mungkin jengah dengan singkatan KKN yang itu-itu saja. Padahal niscaya esensi KKN pun bisa kita ejawantahkan melalui singkatan lain KKN tanpa meninggalkan esensi, tetapi agar lebih cetar bisa ditambah bumbu penyedap rasa disana-sini. Tentu penggunaan altenatif ini sebagai gambaran bahwa banyak hal dapat terjadi dalam proses KKN. Tidak hanya berfokus pada kerja nyata mahasiswa tapi juga pada jalan hidup dan masa depan mahasiswa itu sendiri.

Kuy langsung cek beberapa singkatan alternatif yang bisa saja benar dan bahkan lebih dari kebenaran itu sendiri.

1. Kuliah Kerja Nyantai

Banyak senior yang mengatakan perihal singkatan ini. Mereka banyak berbicara bahwa pada kegiatan KKN akan banyak sekali terdapat waktu luang. Hal itu tak lain karena pelaksanaan program di desa tidak dalam waktu yang panjang dan intens. Misalnya program kerja bakti dimulai jam 8 pagi sampai 11 siang, sesudahnya jika tidak ada lagi program ya itu jadi waktu untuk bersantai ria.

Adapun agenda rutinan tiap hari pun misalnya seperti mengajar mengaji itu tidak lama, sekitar satu atau dua jam ba'da ashar pun cukup. Maka dengan begitu waktu bagi mahasiswa untuk bersantai menjadi lebih banyak dan panjang. Tapi meski begitu tidak menjadi alasan untuk bermalas-malasan bukan?

2. Kuliah Kerja Nambah

Berdasarkan penuturan senior, banyak penambahan yang dapat terjadi ketika sedang atau setelah KKN. Beberapa diantaranya ada yang mengaku nambah chuby dan squishy selepas KKN. Ada lagi yang lain mengaku bahwa ukuran perutnya nambah maju dan melebar. Nambah lainnya tentu saja nambah pengalaman. Selama 40 hari berada di tengah-tengah masyarakat tentu akan banyak sekali pengalaman hidup yang menjadi bekal berharga. Nambah lainnya ya sukur-sukur bisa nambah sholeh, nambah penghasilan, dan nambah relasi bisnis juga beb.

3. Kuliah Kerja Nombokan

Nombokan berasal dari bahasa Sunda yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti menutup kekurangan uang. Tentu balada dalam KKN tidak bisa dipisahkan dengan permasalahan finansial dari para mahasiswa. Di satu sisi KKN menjadi momen akbar mahasiswa, namun di sisi lainnya yang gelap KKN juga menjadi sebuah momen manakala uang mahasiswa harus terkuras sampai amblas, bersih, dan kosong. Kosong? Astaghfirullahaladzim.

Bayangkan saja untuk persiapan KKN mahasiswa biasanya harus membayar biaya ini itu semisal iuran KKN itu sendiri, jaket, sewa rumah, seminar, operasional program, transportasi dan biaya tak terduga lainnya. Sudah pasti kegiatan ini akan menguras daya finansial para mahasiswa, apalagi jika dari pihak kampus tidak memberikan kucuran dana. Upssss. Sepeserpun. Ehhhh. Birokrasinya ribet. Cukup Esmeralda!

4. Kuliah Kerja Nyamar

Nah ini nih yang kerap kali terbersit dalam benak beberapa mahasiswa dengan status jomblo dan bidik dia. Mahasiswa begini biasanya akan memanfaatkan momen KKN untuk menunjukan jatidiri kepribadiannya yang lain dengan kesan super power. Apalagi dalam teman satu kelompoknya ada cemewew yang diincarnya. Dapat dipastikan ia akan menyamarkan diri menjadi seseorang yang lain, lebih berwibawa, lebih antusias, lebih sering dandan.

Dalam tenggat waktu 40 hari akan mereka maksimalkan untuk showing up pada incaran dengan slogan it's me baby come on, and I very perfect for you. Penyamaran identitas ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan atensi pujaan hati dan bisa saja dilanjutkan pada warga desa, terutama kembangnya. Namun mohon jangan dianggap bahwa penyamaran ini bersifat buruk, ini lebih-lebih bisa bermanfaat manakala kebiasaan itu dapat terus dilanjutkan pasca pelaksanaan KKN dan pada akhirnya menjadi jatidiri yang sesungguhnya, kan bagus.

5. Kuliah Kerja Nikah

Lagi-lagi berkaca pada pengalam senior dan banyak contoh sukses lainnya yang beredar bahwa KKN selain kerja juga mempunyai manfaat lain, yaitu mempersatukan dua hati yang tercerai berai dalam luasnya samudra kehidupan ke dalam satu tali ikatan abadi sehidup semati yang hakiki bernama PERNIKAHAN.

Siapa yang tidak mau pulang KKN dengan membawa kabar baik pada orang tua dengan mengatakan "Mak lebaran taun depan jangan ditanyain lagi jodohku mana ya!" sambil senyum menyeringai. KKN bisa menjadi batu loncatan bagi beberapa mahasiswa yang beruntung untuk bisa menginjakan kaki pada jenjang kehidupan selanjutnya lengkap dengan cincin kawin melingkar di jari manis. Amboiii. Tapi itu kalau nasib sampeyan mujur. Kalau tidak ya hmmm hmmm hmmm. MAMAM!  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun