Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Radikal Itu Bukan Candu

24 April 2019   09:59 Diperbarui: 24 April 2019   10:06 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay/Cocoparisienne

Jangan lupa bahwa pemikiran radikal yang positif pun buktinya ada dan bermanfaat. Kita tahu televisi, internet, ilmu kedokteran, ilmu pendidikan pun itu karena pemikiran radikal yang anti-mainstream dari para penemu dan pengembangnya.

Menafikan radikal sebagai sesuatu yang baik sama saja dengan kita mengingkari kebermanfaatan pemikiran radikal yang nyatanya membantu segala urusan hidup manusia. 

Radikal bukan saja digunakan untuk mereka yang menjadi teroris saja, mereka yang menemukan teknologi internet 5G pun layak kita sandangkan titel orang radikal, inilah yang saya maksud sebagai pemikiran radikal yang positif.

Hanya saja saya agak sedikit kecewa terhadap pemerintah. Alih--alih mencerdaskan masyarakat tentang makna kata radikal, ini malah membuat suasana makin gaduh dengan berbagai ujaran elit politik untuk menolak berpikir radikal dan radikalisme. 

Saya rasa dalam konteks yang positif akan bagus jika masyarakat memiliki pemikiran dan penalaran radikal yang jelas--jelas akan membuat mereka lebih jeli dalam mengawal, memantau dan menyukseskan segala program kerja pemerintah.

Bukankah mereka yang berpikiran radikal adalah orang--orang yang bisa kita katakan sebagai golongan orang--orang yang berpikiran kritis ? Bukankah bagus jika masyarakat kita menjadi kritis ? 

Untuk itu daripada pemerintah sibuk mengkampanyekan gerakan tolak radikalisme, lebih baik pemerintah menjadi pengayom masyarakat dalam rangka memahamkan mereka apa makna sebenarnya kata radikal dan mana radikal positif yang harus ditiru dan mana radikal negatif yang mesti dihindari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun