Mohon tunggu...
Yusuf Rizky Rahmantria
Yusuf Rizky Rahmantria Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Energi dan Lingkungan

Energy Enthusiast | Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain. | email: yusufrizkyrahmantria@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Dampak Covid-19 Terhadap Sektor Migas

7 Juni 2020   15:58 Diperbarui: 7 Juni 2020   16:37 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: CNBC Indonesia

Energi merupakan hal yang sangat krusial terhadap beberapa sektor guna menunjang pembangunan yang berkelanjutan, maka dalam hal ini keberadaan energi merupakan hal yang sangat penting untuk dipikirkan karena bisa menimbulkan multiple effect kebeberapa sektor pembangunan. 

Minyak dan gas merupakan salah satu sumber energi yang saat ini paling banyak digunakan, hal itu bisa dilihat dalam data yang dikeluarkan oleh Dewan Energi Nasional (DEN) tentang perkembangan bauran energi nasional tahun 2015-2019, dimana pada tahun 2019 penggunaan batubara sebesar 37.15% disusul oleh minyak bumi 33.58%, gas bumi 20.13% serta energi baru terbarukan 9.15%.

Sumber: Dewan Energi Nasional
Sumber: Dewan Energi Nasional

Lantas bagaimana pengaruh pandemi covid-19 terhadap energi terutama migas?

Penggunaan minyak bumi yang paling banyak adalah pada bidang transportasi, tentu kita tahu pandemi covid-19 menuntut kita untuk melakukan karantina, work from home, dan mengurangi kegiatan diluar rumah, hal itu tentunya berdampak pada sektor energi migas yang mana demand atau permintaan akan minyak pasti menurun, dimana dalam kondisi normal permintaan minyak di indonesia adalah sekitar 1,7-1,8 juta barrel per hari.

Penghentian Operasi Kilang Balikpapan Pertamina

Dilansir dari berita liputan6, dimana Pertamina selaku National Oil Company (NOC) Indonesia menghentikan operasi kilang balikpapan sementara akibat dari pandemi covid-19. 

Penghentian ini dilakukan karena permintaan minyak menurun drastis, rencana penghentian operasi kilang balikpapan antara 28 April hingga 31 Mei 2020 lalu, selama penghentian operasi kilang balikpapan akan menjalani perawatan dan pemeliharaan. Kapasitas dari kilang balikpapan ini adalah sebesar 60 ribu barrel per hari pada kilang 1 sedangkan pada kilang 2 adalah sebesar 200 ribu barrel per hari.

Harga minyak mentah WTI terkoreksi minus

Sumber: Kumparan
Sumber: Kumparan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun