Mohon tunggu...
Rahmah Afifah
Rahmah Afifah Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Literasi - Berbagi Referensi

Catatan Disela Perkuliahan ini sesungguhnya merupakan bagian dari project pribadi. Lahir dari keluh kesah sebagai mahasiswa yang merasa sia-sia, Jika hasil begadangnya hanya tergeletak begitu saja. (2021-2025)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Terkadang Pengajar Lupa, Bahwa Pelajar Perlu Banyak Bertanya

5 Januari 2023   23:50 Diperbarui: 5 Januari 2023   23:56 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi Pelajar Bertanya/canva.com

Di Indonesia, seorang anak, pelajar bahkan mahasiswa yang menanyakan berbagai hal yang ia temui, Sering kali malah di lebeli sebagai sosok yang cari perhatian, sok  pintar, atau bahkan menghambat selesainya jam pembelajaran di kelas.

Kondisi seperti ini terjadi bukan hanya di sekolah, namun juga di rumah hingga lingkungan publik. Dampaknya pemuda Indonesia sering kali merasa kesulitan atau takut dalam menyampaikan pendapatnya.

Kembali Mengingat Pelajaran Di Bangku Sekolah

Tentunya hal seperti ini, sangat miris padahal jika kita mau untuk kembali sedikit me-review kembali pelajaran yang telah disampaikan saat SD mungkin.

Menyatakan bahwasanya makhluk hidup itu apabila dikelompokkan terdapat dua jenis. Yap betul, ada yang disebut anorganis dan organis. Tapi tahukah kita, jika masing-masing tadi memiliki tingkat tingkat dalam perwujudannya?  

Nah untuk itu, mari kita cari tahu lebih dalam lagi agar bisa memahami darimana kebiasaan 'bertanya tentang banyak hal itu' berasal.

Anorganis : Benda Tunduk Pada Hukum Alam

Benda bersifat mati, artinya akan tetap dan tunduk pada hukum alam (deterministis). Sehingga dapat dikatakan bahwa benda anorganis tidak memiliki perilaku (amitude). 

Karena benda itu sebenarnya tidak bergerak atas kemauan atau kekuatan sendiri. Melainkan ada tenaga pendorong yang berasal dari luar si benda itu.

Misalnya, kita ambil contoh udara dan air, Kita sepakat bahwa dua hal itu  mengalami pergerakan dari satu tempat ke tempat lain bukan?

Air yang mengalir dari atas kebawah atau udara yang berhembus. Namun gerakannya itu bukan disebabkan kehendaknya sendiri melainkan akibat dari adanya pengaruh alamiah yang bersifat abadi.

Organis : Makhluk Tunduk Pada Hukum Kehidupan

Selanjutnya perihal mahluk organis yang perlu digaris bawahi bahwa mereka memiliki kehidupan sehingga mempunyai perilaku (biologis).

Adapun yang pertama, tumbuhan sebagai mahluk terendah memiliki kehidupan yang sederhana. 

Buktinya apa? Misalnya daun-daun , yang selalu mengikuti juga menyerap sinar matahari untuk diubah nantinya sebagai bahan untuk proses fotosintesis. 

Di tingkat kedua, ada binatang yang lebih tinggi tingkatnya. Binatang memiliki perilaku yang lebih baik -beragam-.  

Burung misalnya, ia bergerak didasari oleh rasa keinginannya untuk mendapatkan tempat yang aman,  dan memiliki kecukupan makanan. 

Manusia Sebagai Makhluk Hidup Dengan Tingkat Tertinggi

Sedangkan pengetahuan manusia sebagai mahluk tertinggi memiliki perilaku yang lebih sempurna yakni dengan keberadaan kemampuan berpikir yang bersifat dinamik atau tidak tetap sepanjang waktu. 

Mau tahu, penyebab akal manusia dikatakan bersifat dinamik atau selalu mengalami perubahan?

Penyebabnya adalah manusia memiliki rasa ingin tahu yang terus-menerus berkembang. Ia cenderung menanyakan segala hal yang tertangkap oleh panca indranya sehingga pengetahuan yang dimiliki mengalami peningkatan. 

Dari Pemikiran Hingga Terbentuknya Peradaban

Bahkan pengetahuan ini berkembang sampai tahap yang menyangkut estetika atau keindahan. 

Proses pembangunan rumah yang dilakukan manusia misalnya, pada awal perkembangan manusia akan memanfaatkan kayu sebagai bahan kemudian beralih pada batu bata kemudian beton.

Dampaknya hari ini berdiri gedung-gedung pencakar langit yang megah dan mewah. 

Maka apabila manusia khususnya para pelajar banyak bertanya, seharusnya kita senang sebab ia bisa menggunakan potensi akal dengan bijak dalam hal berpikir. Jangka panjangnya mereka akan terbiasa berpikir kritis.

Dengan kekuatan akal, manusia dapat berinovasi dan menciptakan peradaban yang luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun