Mohon tunggu...
Rahmah Hayati
Rahmah Hayati Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

simple people :D mahasiswi ilmu komunikasi uin sunan kalijaga yogyakarta 2014

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jalur Khusus Pesepeda di Yogyakarta Tidak Efektif Tuh!

8 Desember 2014   20:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:46 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah Yogyakarta memberikan jalur khusus pengguna sepeda di sepanjang jalan raya kota Yogyakarta. Jalur tersebut kurang lebih memiliki lebar satu meter. Akan tetapi adanya jalur khusus tersebut ternyata tidak efektif bagi pengguna sepeda sendiri. Kondisi jalanan yang ramai menjadikan pengguna sepeda tersisihkan oleh pengguna kendaraan bermotor. Jalur yang dibuat khusus bagi pengguna sepeda bertujuan untuk membuat nyaman serta memberikan ruang bagi mereka ketika melintas di jalan raya. Bukan hanya jalur khusus di sepanjang jalan raya, pengguna sepeda juga mendapatkan ruang tunggu istimewa ketika berhenti di lampu merah dan penyeberangan khusus. Jalur serta ruang khusus tersebut di tandai dengan garis berwarna kuning sebagai pembeda dengan bingkai jalan raya yang berwarna putih. Sepanjang jalur juga terdapat gambar atau icon berupa gambar sepeda untuk memperjelas bahwa jalur tersebut diperuntukkan untuk para pengguna sepeda.

“Saya saja awalnya tidak tahu kalau ternyata ada jalur khusus pesepeda di Yogyakarta ini” tutur Amira yang merupakan salah seorang mahasiswi perguruan tinggi negeri di Yoyakarta. Bahkan dia mengaku bahwa baru belakangan ini mengetahui ada ruang tunggu khusus ketika lampu merah. Menurutnya jalur serta ruang khusus tersebut sangat tidak efektif karena terlalu banyak pengguna kendaraan bermotor yang menyesaki jalan raya sehingga jalur pesepedapun ikut diserobot. Ketika berhenti di lampu merah saja tidak ada lagi jalan atau akses untuk menuju tempat tunggu khusus tersebut karena telah tertutup pengguna sepeda motor dan mobil.

“Bagaimana bisa pengguna sepeda menjangkau ruang tunggu khusus pengguna sepeda kalau jalannya saja penuh dengan pengendara mobil juga motor.” Tambahnya. Pengguna sepeda terkadang harus mengalah dengan pengguna kendaraan bermotor. Seringkali pengguna sepeda memilih lewat gang-gang kecil atau jalur tikus untuk menghindari kemacetan. Sehingga dapat dipastikan jalur khusus yang telah dibuat tersebut tidak efektif lagi sekarang ini.

Kota Yogyakarta memang indah jika dijelajahi menggunakan sepeda. Keindahan kota Yogyakarta juga keramahan masyarakatnya membuat wisatawan semakain tertarik untuk semakin dalam mengenal Yogyakarta sebgai kota budaya. Minat wisatawan untuk menjelajahi Yogyakarta dengan bersepeda sangat tinggi, terutama bagi kalangan wisatawan asing (luar negeri) Hal tersebut melatarbelakangi pembuatan jalur khusus bagi para pengguna sepeda. Begitulah cara pemerintah kota Yogyakarta memanjakan para pengguna sepeda.

Namun akhir-akhir ini pengguna sepeda di Yogyakarta semakin hilang ditelan zaman. Dengan berkembangnya zaman, banyak orang lebih memilih menggunakan kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor lebih praktis dan cepat bila dibandingkan dengan sepeda. Selain itu mengunakan kendaraan bermotor juga tidak menguras tenaga seperti menggunakan sepeda karena kita masih harus mengayuh sepeda tersebut. Saat ini saja sangat sulit menemukan wisatawan besepeda ramai-ramai keliling kota budaya tersebut. Jangankan wisatawan, menemukan warga ataupun mahasiswa yang menggunakan sepeda dalam kesehariannya sulit dijumpai.

Sepeda merupakan alat transportasi yang murah meriah bahkan menyehatkan. Namun peminatnya tergeser oleh berbagai inovasi kendaraan bermotor yang semakin membuat siapa saja tergoda untuk membeli. Pengguna sepeda yang masih bertahan sekarang ini kebanyakan mereka-mereka yang sudah lanjut usia. Selain lansia, pengguna sepeda lainnya merupakan masyarakat ekonomi kelas bawah. Padahal kita tahu dengan bersepeda dapat membakar lemak yang ada dalam tubuh kita. Untuk itu sangatlah perlu usaha untuk kembali mengairahkan geliat pengguna sepeda di Yogyakarta ini. Bukan hanya bertujuan memelihara budaya cinta lingkungan dan mempertahankan budaya zaman dulu, tetapi kita juga mengefektifkan jalur khusus pengguna tersebut agar anggaran yang telah dikelurkan pemerintah kota Yogyakarta tidak terbuang sia-sia.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun