Teh gaharu terbuat dari daun pohon gaharu yang dikeringkan dan dicampur dengan kayu manis. Rasanya seperti jamu, tetapi tidak terlalu pahit.
Pernah saya coba campur teh gaharu ini dengan susu dan rasanya jadi bertambah enak, jadi seperti rasa teh karak (rempah-rempah) dari Arab. Walaupun begitu, saya lebih suka meminumnya tanpa gula maupun susu.
Teh dari daun pohon gaharu ini memiliki banyak manfaat. Selain efek antioksidan seperti teh pada umumnya, dalam kemasannya ditulis jika teh ini juga bermanfaat untuk mengurangi gejala diabetes, kolesterol, sembelit, kesehatan kulit, dan pengelolaan berat badan.
Setelah mencicipi teh gaharu di rumah kakak ipar, saya pun tertarik untuk membelinya. Teh gaharu diproduksi di daerah Sekatup, Bontang, Kalimantan Timur.
Teh ini adalah hasil kreasi yang bermanfaat. Kalimantan Timur tidak punya perkebunan teh seperti di Jawa Barat maupun pabrik teh seperti di Jawa Tengah. Tapi mereka bisa memproduksi teh dari daun pohon gaharu yang sekarang menjadi ciri khas daerah dan sering dijadikan oleh-oleh.
***
Itulah cerita di balik tiga macam teh yang saya miliki di dapur rumah saya. Setiap orang maupun keluarga punya favoritnya sendiri-sendiri. Syukurlah Indonesia kaya akan berbagai macam merek teh lokal, mulai dari teh tubruk tradisional sampai teh celup, juga teh yang terbuat dari daun teh pilihan maupun teh herbal dari tumbuhan lainnya. Ragam pilihan itu menunjukkan bahwa teh sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI