Faktor kedua adalah tekanan tidur, yang dapat dianggap sebagai pengukur yang menentukan berapa lama sejak terakhir kita tidur. Tekanan tidur meningkat selama siang hari, membuat kita mengantuk di malam hari, dan berkurang setelah kita tidur.
Kedua faktor ini saling melengkapi satu sama lainnya. Artinya, pada penghujung hari, tekanan tidur kita meningkat dan kewaspadaan sirkadian melemah. Kedua hal ini mendorong kita untuk tidur.
Masalah kesehatan fisik dan mental muncul ketika orang mencoba untuk menjalani hidup dengan mengabaikan desakan biologis untuk tidur.
Pada sebuah penelitian, orang-orang yang bekerja tidak sesuai siklus tidur tubuh mereka, cenderung memiliki kinerja kognitif dan memori yang lebih buruk, serta beresiko mengalami depresi.
Kesimpulan
Waktu tidur yang disarankan pada orang dewasa standarnya adalah tujuh sampai sembilan jam. Berdasarkan penelitian, tidur kurang dari waktu tersebut dapat mengganggu fungsi kognitif dan menyebabkan masalah kesehatan.
Jika dihubungkan dengan kebijakan aturan jam malam bagi pelajar, maka langkah Gubernur Dedi Mulyadi tersebut adalah tepat dan punya alasan yang ilmiah.
Memiliki pola tidur teratur dapat meningkatkan kualitas tidur. Jika kualitas tidur meningkat, maka orang akan bangun dengan perasaan segar dan bahagia, kemampuan kognitif meningkat, mempunyai emosi yang terkendali, dan sehat secara fisik maupun mental, sehingga siap untuk menghadapi hari dengan baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI