Jadi, apakah tidur ada hubungannya dengan peningkatan kognitif maupun pencegahan perilaku negatif? Berikut saya uraikan pembahasan tentang tidur yang ada di buku "Brain Power."
Terdapat dua jenis utama tidur, yaitu rapid-eye movement (REM) dan non-REM (NREM). Pada malam hari, kita mengalami kedua siklus tidur ini sekitar 90 menit atau lebih, tergantung durasi tidur kita. Kemudian, kita akan melewati sekitar empat atau lima kali siklus ini pada tidur malam biasa.
1. Tidur yang cukup sangat penting untuk penyimpanan memori
Di awal malam, tidak lama setelah kita tertidur, kita akan memasuki tidur NREM, yang mencakup tidur gelombang lambat (slow-wave sleep).Â
Pada saat tidur NREM, pernafasan kita menjadi lambat dan teratur, aktivitas otak pun melambat. Jenis tidur ini dianggap sangat memulihkan.
Pada tahap akhir bagian NREM dari siklus tidur, kita memasuki tidur nyenyak dan gelombang otak kita makin melambat. Tidur NREM ini sangat penting bagi penyimpanan memori. Oleh karena itu tidak boleh diabaikan.
Ketika kita mendapatkan pengalaman baru atau informasi baru, otak akan menyimpannya sebagai memori, terutama di dalam hipokampus.
Pada saat kita tidur, tidur gelombang-lambat mengaktifkan kembali memori-memori baru di hipokampus. Kemudian, memori-memori tersebut dialihkan ke neokorteks, sebuah area otak yang penting bagi penalaran dan penyimpanan memori jangka panjang.
Ketika memori berhasil dipindahkan ke neokorteks, ruang di hipokampus telah dikosongkan dan siap untuk membentuk memori baru di hari berikutnya.
Jadi, jika seseorang kurang mengalami tidur pulas, maka dia akan kesulitan menyimpan memori. Sebaliknya, tidur yang berkualitas dapat membantu kinerja memori.
Tidur gelombang lambat akan menyortir memori. Beberapa memori yang dianggap penting akan diperkuat, sedangkan yang dianggap tidak penting akan dihilangkan.