Tantangan yang Dihadapi
Walaupun transformasi digital ini menjanjikan banyak peluang, ada sejumlah tantangan:
Literasi digital: Tidak semua kader atau jamaah memiliki kemampuan membuat/menyaring konten digital secara baik.Â
Keterbatasan infrastruktur / akses teknologi di daerah terpencil atau masjid binaan yang belum memiliki kanal media sosial.Â
Kualitas konten dan konsistensi: Agar dakwah digital tidak hanya kuantitas (banyak posting) tetapi juga kualitas (relevan, akurat, sesuai nilai Muhammadiyah, menarik).Â
Isu reputasi dan koordinasi: Keberadaan banyak akun atau kanal yang tidak terkoordinasi bisa menyebabkan pesan-yang disampaikan tidak sinkron, bahkan bisa bertentangan satu sama lain. Perlunya orkestrasi, manajemen reputasi digital Persyarikatan.Â
Isi pesan yang tepat sasaran terhadap generasi milenial dan Gen Z: Cara penyampaian, bahasa, media, durasi, format harus adaptif agar pesan terserap baik.Â
Strategi dan Rekomendasi
Berdasarkan kajian dan praktik Muhammadiyah, beberapa strategi yang sudah dan bisa terus dikembangkan:
1. Pengembangan Infrastruktur Digital Muhammadiyah
Melalui PSDM, MPI, dan lembaga-lembaga terkait untuk membangun sistem manajemen konten, media center, aplikasi, dan kanal digital yang terstruktur.Â