Muhammadiyah juga memanfaatkan radio, televisi, dan penyiaran audio-visual sebagai bagian dari strategi dakwah. Salah satu contohnya adalah TVMu dan Radio Muhammadiyah. Ini menjadi penting untuk menjangkau audiens yang lebih besar dan yang mungkin tidak selalu berada di lingkungan masjid.Â
4. Masuknya Era Digital & Media Sosial
Sekitar tahun 2005-2010 Muhammadiyah mulai serius menggarap website, media online, dan platform digital lainnya. Misalnya PWMU.co sebagai media wilayah Muhammadiyah di Jawa Timur. Muhammadiyah juga kemudian membentuk Pusat Syiar Digital Muhammadiyah (PSDM) sebagai wadah terorganisasi untuk menjalankan dakwah digital.Â
Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) adalah lembaga yang banyak menghasilkan konten digital: aplikasi, konten media sosial, video, YouTube, aplikasi dakwah, digitalisasi buku, dan situs daring.Â
Bentuk-Bentuk Dakwah Digital Muhammadiyah
Beberapa wujud nyata dari dakwah Muhammadiyah di era digital:
Media sosial: Akun resmi Muhammadiyah di platform seperti Twitter, Instagram, Facebook, YouTube memproduksi konten dakwah, pengumuman, informasi keumatan.Â
Konten kreatif: Video pendek, infografis, podcast, digital storytelling. Ini penting khususnya untuk menarik perhatian generasi muda.Â
Aplikasi dan sistem informasi: Beberapa produk aplikasi dakwah dan platform digital untuk mempermudah akses konten ataupun layanan keagamaan. Contoh: aplikasi seperti TVMu (televisi daring), Pustakamu, Muvon, Edumu, Jarimu.Â
Training digital untuk kader: Pelatihan pembuatan konten, manajemen reputasi digital, literasi media, jurnalistik media digital di lingkungan Pimpinan Daerah/Cabang Muhammadiyah.Â
Platform masjid digital: Contohnya platform dakwah.pwpmjatim.id yang memetakan masjid-binaan Muhammadiyah dan kanal media sosialnya, sehingga masyarakat bisa melihat fasilitas ibadah dan konten digital masjid tersebut.Â