Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Peneliti Senior Swarna Dwipa Institute (SDI)

Sosialisme Indonesia. Secangkir kopi. Buku. Puncak gunung. "Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik" [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menguatkan Hari Bahasa Isyarat Internasional di Indonesia

23 September 2025   21:17 Diperbarui: 24 September 2025   15:27 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir kata...

Jika kita merayakan 23 September hanya dengan simbolisme tanpa disertai reformasi substantif, kita kian mengukuhkan status bahasa isyarat sebagai "opsi" alih-alih hak.

Waktunya adalah sekarang: demi anak-anak tuli yang hari ini belajar di kelas tanpa bahasa ibu mereka, demi warga yang berhak mendapatkan informasi pada saat krisis, dan demi sebuah republik yang menjunjung tinggi hak setiap warganya---bahkan ketika hak itu tak bisa didengar, tetapi selalu dapat dilihat dan dipahami.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun