Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Peneliti Senior Swarna Dwipa Institute (SDI)

Sosialisme Indonesia. Secangkir kopi. Buku. Puncak gunung. "Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik" [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Memaafkan Lebih Mudah Daripada Meminta Maaf? Menelisik Makna Keikhlasan dalam Tradisi Idulfitri

1 April 2025   00:02 Diperbarui: 1 April 2025   00:10 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Idulfitri merupakan momentum yang sangat penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Termasuk saya dan keluarga.

Hari kemenangan ini tidak hanya menandai berakhirnya bulan suci Ramadan, tetapi juga menjadi momen refleksi dan pembaruan spiritual.

Salah satu tradisi utama yang mengiringi Idulfitri adalah saling memaafkan.

Namun, meskipun begitu mendalam makna dari saling memaafkan, tidak jarang kita mendapati kenyataan bahwa banyak orang merasa lebih sulit untuk meminta maaf dibandingkan memberi maaf.

Mengapa hal ini terjadi? Apa yang dapat kita pelajari dari perspektif Islam mengenai hal ini? Bagaimana suasana hati usai saling memaafkan?

Memaafkan dan Meminta Maaf dalam Islam: Dua Hal yang Sama Pentingnya

Dalam Islam, memaafkan dan meminta maaf bukan hanya sekedar tindakan sosial atau budaya, tetapi juga perintah agama yang sangat ditekankan.

Meminta maaf adalah bentuk pengakuan atas kesalahan, sedangkan memberi maaf adalah bentuk pengendalian diri dan menunjukkan kemurahan hati.

Kedua hal ini sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim, karena keduanya adalah bentuk ibadah yang mengarah pada peningkatan kualitas hubungan dengan Allah dan sesama.

Memaafkan merupakan bagian dari akhlak mulia yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun