Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Peneliti Senior Swarna Dwipa Institute (SDI)

Sosialisme Indonesia. Secangkir kopi. Buku. Puncak gunung. "Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik" [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

PHK Massal di Era Trump-Musk, Efisiensi Anggaran atau Penghematan Brutal?

16 Februari 2025   19:06 Diperbarui: 16 Februari 2025   19:12 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi protes di luar gedung USAID di Washington, AS, 3 Februari 2025. (Foto: REUTERS/Kent Nishimura)

https://www.kompasiana.com/rahardian76/67a581f7c925c46cb761f552/kebijakan-efisiensi-di-tengah-perilaku-boros-birokrasi

Efisiensi Anggaran atau Penghematan Brutal?

Elon Musk, sosok kontroversial yang dikenal sebagai CEO Tesla dan SpaceX, yang dikenal dengan pendekatan disruptifnya di sektor swasta, membawa gaya manajemen yang sama ke pemerintahan.

Ia berargumen bahwa birokrasi federal AS terlalu gemuk dan tidak efisien. Menurut data dari Government Accountability Office (GAO) tahun 2023, sekira 20% dari anggaran federal dianggap tidak efektif karena tumpang tindih program dan inefisiensi birokrasi.

Pertanyaan kritis atas kebijakan ini adalah jika program buyout ini hanya mengurangi jumlah pegawai federal sebesar 3% atau 75.000 orang, maka penghematan yang didapat hanya US$10 miliar atau Rp163 triliun per tahun.

Jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan defisit anggaran yang sedang dihadapi AS, yaitu sebesar US$1,8 triliun atau setara dengan Rp28.000 triliun.

PHK massal tanpa analisis mendalam tentang dampaknya terhadap layanan publik berisiko merusak tata kelola pemerintahan.

Aksi protes di luar gedung USAID di Washington, AS, 3 Februari 2025. (Foto: REUTERS/Kent Nishimura)
Aksi protes di luar gedung USAID di Washington, AS, 3 Februari 2025. (Foto: REUTERS/Kent Nishimura)

Dampak Sosial dan Ekonomi

PHK massal terhadap pegawai federal tidak hanya berdampak pada individu yang kehilangan pekerjaan, tetapi juga pada masyarakat luas.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Public Administration Research and Theory (2022), pengurangan pegawai pemerintah cenderung meningkatkan ketimpangan sosial karena layanan publik seperti kesehatan, pendidikan, dan transportasi menjadi terhambat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun