Efisiensi anggaran menjadi pilihan utama, tetapi apakah ini cukup untuk mengatasi tekanan fiskal yang begitu besar.
Efisiensi Anggaran: Satu-satunya Solusi? Â
Efisiensi anggaran, seperti optimalisasi alokasi dan pengurangan kebocoran, memang penting dan menjadi jalan utama untuk mengurangi tekanan fiskal yang ada.Â
Studi World Bank (2020) menekankan bahwa peningkatan tata kelola dan transparansi dapat mengurangi pemborosan hingga 20-30%.Â
Sejalan dengan World Bank, penelitian Suryana (2023) menyarankan agar pemerintah melakukan rasionalisasi anggaran dengan memprioritaskan program-program yang langsung berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Namun, dalam konteks makan bergizi gratis, efisiensi tidak hanya bisa dicapai melalui pemangkasan anggaran saja, tetapi juga Pemerintah perlu mempertimbangkan pendekatan lainnya, seperti: Â
1. Diversifikasi Sumber Pendanaan: Salah satunya dengan skema Kemitraan Publik-Swasta (PPP). Melibatkan sektor swasta dalam penyediaan makan bergizi dapat mengurangi beban anggaran.Â
Contoh sukses dapat dilihat di India melalui program Mid-Day Meal Scheme, di mana swasta berkontribusi dalam logistik dan distribusi.Â
Cara lainnya yaitu mengoptimalkan pembiayaan melalui instrumen non-anggaran langsung, seperti penerbitan obligasi sosial (social bonds).
Menurut artikel Imam (2023), penerbitan obligasi sosial dapat menjadi solusi untuk pendanaan program-program sosial tanpa membebani anggaran APBN secara langsung.
Dana yang terkumpul dapat digunakan untuk memperkuat keberlanjutan program makan bergizi gratis di masa depan.