Di tengah ketidakpastian geopolitik dan dinamika global yang terus berkembang, persahabatan antara Presiden Prabowo dan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdoan menjadi salah satu elemen kunci yang mendasari kerja sama bilateral antara kedua negara.
Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdoan, melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada 11-12 Februari 2025.
Pertemuan bilateral antara Turkiye dan Indonesia ini tidak hanya memperkuat hubungan diplomatik dan ekonomi, tetapi juga mengungkapkan keakraban pribadi antara Erdogan dan Presiden Prabowo.
Kedekatan ini menjadi simbol penting dalam diplomasi modern, di mana hubungan personal antar pemimpin dapat menjadi katalisator bagi kerja sama yang lebih mendalam.
Kepentingan Nasional yang Sejalan
Dalam konteks global yang terus berubah, baik Indonesia maupun Turkiye dihadapkan pada tantangan-tantangan besar yang membutuhkan kerjasama internasional yang erat.
Di bawah kepemimpinan Erdoan, Turkiye telah bertransformasi menjadi kekuatan regional yang semakin kuat, dengan peran yang semakin penting dalam politik kawasan Timur Tengah dan Eropa.
Sementara itu, Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara dan anggota G20, memegang peranan vital dalam keamanan dan stabilitas kawasan Asia-Pasifik.
Salah satu kesamaan yang mendasari hubungan kedua negara adalah kebutuhan untuk mempertahankan kedaulatan nasional mereka dalam menghadapi ancaman-ancaman eksternal.
Indonesia dan Turkiye memiliki posisi geografis yang sangat strategis dan sering terlibat dalam ketegangan internasional.