Mohon tunggu...
Rahadiyan Perestroika
Rahadiyan Perestroika Mohon Tunggu...

event organiser and singer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Editor dan Editorial

23 Mei 2012   03:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:56 2080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

A.EDITING

Pengertian Editing

Editing adalah salah satu elemen penting yang tidak dapat dipisahkan dari dunia broadcast. Kata editing dalam bahasa Indonesia adalah serapan dari Ingris. Editing berasal dari bahasa Latin editus yang artinya ‘menyajikan kembali’. Editing dalam bahasa Indonesia bersinonim dengan kata editing. Kataediting berasal dari bahasa Inggris yang artinya, pertama, menyiapkan naskah tulisan untuk diterbitkan atau dipresentasikan, dengan mengoreksi, merevisi, atau mengadaptasi. Kedua, menyiapkan sebuah edisi untuk diterbitkan, misalnya kumpulan cerita pendek atau kumpulan artikel. Ketiga, mengarahkan penerbitan (surat kabar atau majalah). Keempat, menggabungkan unsur-unsur (film atau musik) dengan cara memotong-motong dan memasang kembali. Kelima, mengurangi; menghapus bagian tertentu dari skenario film.

Editing, dalam bahasa Indonesia, dipadamkan dengan kata-bentukan penyuntingan; berasal dari kata-dasar sunting. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata kerja menyunting memiliki tiga arti. Pertama, menyiapkan naskah siap cetak atau siap untuk diterbitkan dengan memperhatikan segi sistematika penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi, dan struktur kalimat). Kedua, merencanakan dan mengarahkan penerbitan (surat kabar, majalah). Dan ketiga, menyusun atau merakit (film, pita rekaman) dengan cara memotong-motong dan memasang kembali. Adapun kata penyuntingan, menurut KBBI, memilikiarti: proses, cara, perbuatan sunting menyunting; segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan menyunting; pengeditan.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa editing adalah usaha merapikan dan membuat sebuah tayangan menjadi lebih berguna dan enak ditonton. Tentunya editing ini dapat dilakukan jika bahan dasarnya berupa shot (stock shot) dan unsur pendukung seperti voice, sound effect, dan musik sudah mencukupi. Selain itu, dalam kegiatan editing seorang editor harus betul-betul mampu merekontruksi (menata ulang) potongan-potongan gambar yang diambil oleh juru kamera. Leo Nardi berpendapat editing film adalah merencanakan dan memilih serta menyusun kembali potongan gambar yang diambil oleh juru kamera untuk disiarkan kepada masyarakat. (Nardi, 1977: 47).

Editor

Editor adalah orang yang bekerja di belakang layar. Dia menyeleksi dan memperbaiki naskah sebelum dipublikasikan. Di media massa, editor adalah hatinurani media, menyelaraskan sebuah naskah dengan visi, misi, dan rubrikasi media. Secara teknis, ia tegas dalam penggunaan huruf besar dan singkatan, penggunaan gelar, tanda baca, ejaan,  tata bahasa, pemilihan jenis huruf untuk judul dan sebagainya. Tugas editor adalah editing –mengedit, menyunting, yakni proses penentuan, seleksi, dan perbaikan (koreksi) naskah yang akan dimuat atau dipublikasikan.  Di media massa, editing adalah tugas redaktur.

Kelengkapan Editor

·Style Book –buku pedoman gaya bahasa khas media tempat editor bekerja.

·Kamus Bahasa.

·Kamus singkatan (akronim).

·Peta.

·Buku biografi tentang tokoh-tokoh ternama.

·Ensiklopedi.

·Buku atau koleksi ucapan atau pepatah terkenal.

Tujuan Editing

-Memperbaiki struktur kalimat yang ruwet agar lebih lancar dan komunikatif,

-Menjaga agar isi naskah dapat dipertanggungjawabkan, sesuai  dengan  visi dan misi redaksi, serta menarik perhatian pembaca/audience.

-Tegas dalam hal-hal seperti penggunaan huruf besar dan singkatan, penggunaan gelar, tanda baca, ejaan,  tata bahasa, pemilihan jenis huruf untuk judul, dsb.

Macam – Macam Editing

·Editing foto

·editing video broadcast

·editing film

·editing web

·editing media (koran, majalah, dsb)

·editing layoout,dll

B.PROSES EDITING

Di balik sebuah tulisan yang enak dibaca terdapat editor (redaktur) yang hebat. Di balik buku best seller pastilah ada editor yang hebat pula. Ringkasnya, tidak ada penulis yang bisa bekerja tanpa editor yang baik. “No writer can work without a good editor”. Editing adalah pekerjaan intelektual dan teknis. Intelektual karena ia membutuhkan wawasan memadai untuk validasi fakta dalam sebuah naskah. Teknis karena ia membutuhkan kecermatan dalam pilihan kata, kalimat, dan tanda baca. Dengan intelektualitas dan kemampuan teknis, editor menjadikan sebuah naskah menjadi hebat, layak siar, layak muat, enak dibaca, serta mudah dicerna pembaca. Editing efektif membutuhkan intelijensia, empati, fleksibilitas, kepercayaan diri, kemauan untuk bereksperimen, ketajaman, ketelitian, kesabaran, guna membantu penulis dalam mencapai tujuannya.

-Dalam proses penulisan naskah berita, editing merupakan bagian dari aktivitas pengolahan hasil liputan (news processing) setelah melewati tahap news planning (perencanaan berita), news gathering (peluputan peristiwa di lapangan), dan news writing (penulisan bahan-bahan berita menjadi sebuah tulisan berita).

PENYUNTINGAN SECARA REDAKSIONAL :Editor memeriksa tiap kata dan kalimat agar logis, mudah dipahami, dan tidak rancu (benar ejaan, punya arti, dan enak dibaca).

PENYUNTINGAN SECARA SUBSTANSIAL: Editor memperhatikan dat dan fakta agar tetap akurat dan benar. Isi tulisan mudah dimengerti

1)Teknis

-Mencari  kesalahan-kesalahan  faktual  dan  memperbaikinya, di antaranya kekeliruan salah tulis tentang nama, jabatan, gelar, tanggal peristiwa, nama tempat, alamat, dan sebagainya

-Memperbaiki kesalahan dalam penggunaan tanda-tanda baca.

-Tegas dalam hal-hal seperti penggunaan huruf besar dan singkatan, penggunaan gelar, tanda baca, ejaan,  tata bahasa, pemilihan jenis huruf untuk judul, dsb.

2)Non Teknis

-Memperhatikan apakah naskah berita sudah memenuhi nilai-nilai jurnalistik dan kriteria layak muat —aktual, faktual, penting, dan menarik.

-Meneliti apakah naskah berita sudah menaati doktrin kejujuran (fairness doctrine) serta asas keberimbangan (cover both side). Jika belum, tugaskan kembali reporter untuk memenuhinya.

-Memperhatikan apakah opini, interpretasi, atau penilaian wartawan lebih menonjol daripada fakta hasil liputan.

-Menjaga jangan sampai terjadi kontradiksi dalam sebuah naskah.

-Menjaga jangan sampai terjadi penghinaan, arti ganda, dan tulisan yang memuakkan (bad taste).

C.EDITORIAL

Karakteristik Penulisan Editorial

Editorial adalah suatu artikel yang menyajikan pendapat atas isu-isu surat kabar. Mencerminkan mayoritas pilihan dari editorial board, susunan body surat kabar ditentukan oleh editor dan manajer bisnis. Biasanya tidak ditandatangani. Dengan cara yang sama pengacara, editorial writer mengembangkan argumen dan berusaha untuk membujuk para pembaca untuk berpikir sebagaimana yang mereka lakukan. Editorial dimaksudkan untuk membujuk opini publik, mempromosikan pemikiran kritis, dan kadang-kadang menyebabkan orang-orang bertindak atas suatu isu. Intinya, editorial merupakan berita dogmatis.

Editorial memiliki :

1.Pengantar, body dan simpulan seperti berita yang lain.

2.Penjelasan obyektif dari suatu isu, terutama isu-isu kompleks

3.Suatu angle berita yang tepat waktu

4.Opini dari sudut pandang yang berlawanan yang menyangkal secara langsung terhadap isu penulis

5.Opini penulis dikirimkan dalam cara-cara profesional. Editorial yang baik tidak melibatkan isu-isu pribadi dan menghindari taktik persuasi yang picik.

6.Alternatif solusi terhadap masalah atau isu yang sedang dikritik. Seseorang dapat mengomel mengenai suatu masalah, tetapi editorial yang baik harus menggunakan pendekatan pro-aktif untuk menciptakan situasi yang lebih baik dengan menggunakan kritik yang konstruktif dan memberi solusi.

7.Simpulan yang ringkas dan padat yang meringkas opini penulis.

Empat Tipe Editorial :

1.Explain atau interprt(menjelaskan atau menginterpretasikan) : editor sering menggunakan editorial ini untuk menjelaskan cara surat kabar meliput subyek kontroverial atau sensitif. School newspaper dapat menjelaskan aturan sekolah baru atau usaha-usaha student-body tertentu.

2.Kritis : editorial ini secara konstruktif mengkritik tindakan, keputusan atau siutasi dan menyediakan solusi terhadap masalah yang diidentifikasi. Dimaksudkan agar pembaca melihat permasalahannya bukan solusi.

3.Persuasi (membujuk) : persuasi editorial ditujukan untuk melihat solusi, bukan masalah. Dari paragraf pertama, pembaca akan mendukung tindakan positif. Pengesahan politis merupakan contoh yang baik dari persuasi editorial.

4.Pujian : editorial ini memuji orang atau organisasi untuk sesuatu yang baik.

Menulis Editorial

1.Mengambil suatu topik penting yang memiliki angle berita terkini dan menarik perhatian pembaca.

2.Mengumpulkan informasi dan fakta; meliputi laporan obyektif; melakukan riset.

3.Nyatakan opini anda dengan singkat dalam pernyataan tesis

4.Menjelaskan isu obyektif sebagai wartawan akan menceritakan mengapa situasi ini penting

5.Berikan sudut pandang yang berlawanan dengan fakta dan kutipannya.

6.Menyangkal (menolak) sisi lain dan kembangkan kasus anda menggunakan fakta, detail, gambar, kutipan. Ambil sisi logis yang lain.

7.Ijinkan suatu point yang berlawanan – harus memiliki beberapa point bagus yang anda yakin akan membuatnya tampak rasional

8.Ulangi kata kunci untuk menguatkan suatu gagasan dalam pikiran pembaca

9.Berikan solusi yang realistis terhadap masalah di luar pengetahuan umum. Mendorong pemikiran kritis dan reaksi pro-aktif.

10.Ditutup dengan simpulan yang menyatakan kembali komentar pembuka anda (statemen tesis)

11.Kurang lebih 500 kata : gunakan kata kerja : jangan gunakan “Saya”.

Suatu Contoh Struktur

I.Lead dengan penjelaskan obyektif dari suatu isu/kontroversi

Meliputi 5 W dan 1 H (Anggota kongres, usaha untuk mengurangi anggaran, mengurangi pendanaan televisi publik, tatap muka ... )

·Tarik fakta dan kutipan dari sumber yang relevan

·Riset tambahan jika diperlukan

II.Menyajikan Opini Pertama Anda

Ketika penulis tidak setuju dengan sudut pandang tsb. Identifikasi orang-orang (terutama orang-orang yang menentang anda). (Republicans merasa perlu menguranginya; stasiun kabel yang lain dapat mengambilnya, hanya pemirsakayatelevisi publik)

·Gunakan fakta dan kutipan untuk menyatakan opini mereka secara obyektif

·Berikan posisi yang kuat terhadap oposisi tsb. Anda tidak akan mendapatkan apapun dalam menyangkal posisi yang lemah.

III.Menyangkal secara Langsung Keyakinan Oposisi

Anda dapat mengawali artikel anda dengan transisi (Republicans yakin televisi publik merupakan “bak pasir bagi orang kaya”. Statistik menunjukkan kebanyakan orang yang menonton televisi publik memiliki kurang dari $40.000 per tahun).

·Tarik fakta dan kutipan lain dari orang-orang yang mendukung posisi anda

·Ijinkan suatu point yang valid dari oposisi yang akan membuat anda tampak rasional, seseorang yang telah mempertimbangkan semua opsi (waktu fiskal adalah sulit, dan kita dapat mengurangi sebagian pembiayaan untuk seni, bagaimanapun... )

IV.Memberi Analogi/Alasan Original yang lain

Untuk mempertahankan posisi Anda, berikan alasan dari yang kuat ke paling kuat (mengambil uang televisi publik berarti merampok anak-anak dari pendidikan ...)

·Gunakan sebuah literasi atau sindiran budaya yang meminjamkan kredibilitas dan intelegensi (Kita perlu memandang Kaisar yang memilikinya ... )

V.Membuat simpulan

Memberi solusi pada masalah atau tantangan agar pembaca tahu (Kongres harus melihat dimana pemborosan terjadi – mungkin dalam defense dan entitlement ­ - untuk menemukan cara menghemat uang. Menggali saku televisi publik akan menyakiti kita semua).

·Sebuah kutipan dapat efektif, jika berasal dari sumber yang terhormat

·Suatu pertanyaan retoris bisa merupakan penyimpul efektif (jika pemerintah tidak mempertahankan kepentingan anak-anak, lalu siapa?).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun