Wabah corona yang sedang gencar gencarnya menyebar di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Membuat Pemerintah memiliki beberapa opsi yang bisa dilakukan untuk mengurangi pertumbuhan angka kasus Covid-19, salah satunya adalah menerapkan lockdown. Namun, pilihan me-lockdown Indonesia ternyata juga menimbulkan persoalan baru pada hajat hidup masyarakat.
Jika pemerintah memberlakukan lockdown, seluruh masyarakat akan diwajibkan untuk tetap berada di rumah untuk mengisolasi diri. Tidak ada kegiatan apapun di luar rumah kecuali dengan izin.
Ini tentu bagus untuk pengurangan jumlah penyebaran virus. Namun, beberapa kalangan masyarakat akan terancam tak memiliki penghasilan. Salah satunya seorang Freelancer IT yang mengeluh karena banyaknya job yang di cancel karena perusahaan tidak berjalan normal seperti biasanya karena menerapkan sistem Work From Home. "4 job yang di cancel bulan ini. Untung saja masih ada tabungan untuk mencukupi kebutuhan untuk 1-2 bulan kedepan". Kata Pak Nandez (33) seorang Freelancer IT ketika ditanyai mengenai pengaruh wabah corona terhadap profesi nya.
Sebelum datangnya wabah corona, penghasilan seorang ayah beranak 1 ini bisa mencapai Rp.800 ribu per 1 projek yang ia kerjakan. Hingga Pak Nandez mengaku bahwa penghasilannya sedikit tersumbat.
Untuk mengatasinya, kini beliau berjualan Masker buatan rumahan yang dijualnya di aplikasi daring. "Sekarang lagi bergelut dengan usaha masker, hasilnya bisa dibilang lumayan karena saat ini kan masyarakat sedang butuh masker dan hand sanitizer". Lanjut Pak Nandez kepada tim jurnalis Unibi, Rabu (8/4/2020)
Penulis : Muhammad Rafly Bayhaqi Attamimi
Ilmu Komunikasi 2 C
Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia