Oleh: Pka Syamsul Yakin dan Rafiqah Maulidia Syam
(Dosen UIN Syarif Hidayayullah dan siswi Uin Syarif Hidayatullah)
   Sasaran dakwah adalah rahmatan lil'alamin. Bukan hanya untuk orang muslim, orang mu'min, dam muhsin saja. jadi sasaran dakwah rahmatan lil'alami adalah umat manusia, hal seperti dakwah Nabi SAW yang mana tertulis  dalam al-qur'an Allah berfirman:
    Ayat ini sangat tegas bahwa dakwah Nabi SAW adalah untuk menjadi rahmat bagi semesta alam atau rahmatan lil'alamin. Diksi "rahmat" dalam konteks ini dapat berarti bahagia. Artinya manusia yang mengikuti dakwah Nabi SAW, mereka akan erengkuh kebahagiaan. Sebaliknya mereka yang menolak akan mndapatkan kerugian, melarat, dan tidak selamat. Rahmat ini sejatinya dapat dinikmati juga oleh bangsa jin. Karena diksi alam dalam konteks ini pada bentuk plural yang menyasar alam secara keseluruhan, jadi sasaran dakwah Nabi SAW adalah bangsa manusia dan jin. Sebagai umat Islam, kita diingatkan untuk meneladani Rasulullah dalam segala aspek kehidupan, baik itu dalam cara berinteraksi dengan sesama, menjaga lingkungan, hingga bersikap sabar dan pemaaf. Dengan cara ini, kita turut menyebarkan rahmat tersebut, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, maupun dunia secara umum.Â
   Nabi SAW diamanahkan untuk mengemban misi ini arena beliau adalah orang yang paling mulia sifatnya. Seperti intergritas beliau yang kuat untuk memberi petunjuk dan hidayat agar manusia selamat dari siksa kelak di akhirat. Maka Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk mencontoh sikap dan perilaku Nabi Muhammad SAW. Caranya adalah dengan:
Bersikap baik kepada orang lain misalnya, sopan saat berbicara, jujur, dan membantu sesama.
Menjaga lingkungan tidak merusak alam, tidak membuang sampah sembarangan, dan peduli terhadap kebersihan.
Sabar dan pemaaf tidak mudah marah, dan mau memaafkan kesalahan orang lain.
   Contoh hal kecil yang bisa temui pada era sekarang yaitu, Menggunakan media sosial untuk menyebarkan pesan damai, motivasi, atau ilmu yang bermanfaat juga termasuk cara menyebarkan rahmat di zaman digital. Islam sebagai agama rahmat bertujuan agar:
Manusia hidup dalam kedamaian, bukan permusuhan.
Masyarakat menjadi adil, makmur, dan penuh kasih sayang.
Semua makhluk di bumi mendapatkan manfaat dari ajaran Islam, baik secara langsung maupun tidak.
   Jika tidak ada konsep rahmatan lil 'alamin dalam dakwah Islam, maka dampaknya bisa sangat negatif, baik bagi umat Islam sendiri maupun bagi masyarakat luas.  Dan tanpa semangat rahmat, masyarakat akan dipenuhi dengan kecurigaan, kebencian, dan konflik horizontal, jika rahmatan lil 'alamin, dakwah kehilangan ruh kasih sayang dan tujuan mulia. Yang tersisa hanyalah bentuk luar yang kosong dan bahkan bisa membahayakan. Karena itulah Allah mengutus Nabi Muhammad sebagai rahmat bagi seluruh alam, agar Islam menjadi sumber kedamaian dan kebaikan universal, bukan sebaliknya.Â
   Kalau dakwh Nabi Saw adalah rahmat bagi manusia, seperti apakah rahmat tersebut bagi orang kafir? Dakwah yang diemban Nabi SAW bukan untuk membinasakan orang kafir yang menolaknya. Pada masa Nabi SAW sebelum beliau, mereka yang menolak dakwah para Nabi SAW langung dibinasakan oleh Allah SWT, dengan beragam siksa yang membuat mreka langsun meninggal. Orang kafir pada maa Nabi SAW merasakan rasa aman, terbebas dari kutukan dan siksaan dari Allah SWT didunia.
   Salah satu contoh jelas tentang azab terhadap umat yang menolak dakwah nabi adalah kisah Nabi Luth AS. Kaum Nabi Luth dikenal karena perbuatan menyimpang mereka, yaitu homoseksualitas, dan mereka menolak dakwah Nabi Luth AS yang menyeru kepada kebenaran dan akhlak yang lurus. Ketika mereka terus menerus dalam kesesatan dan bahkan mengancam Nabi Luth AS, Allah SWT akhirnya menurunkan azab yang sangat dahsyat.
"Maka tatkala datang perintah Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami jungkirbalikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi."
   Ayat ini menjelaskan bagaimana Allah membinasakan kaum Luth karena penolakan mereka terhadap dakwah dan perbuatan dosa yang mereka lakukan secara terang-terangan. Negeri mereka dijungkir balikkan dan dihujani batu sebagai bentuk azab langsung dari Allah. Jadi, dakwah Nabi Muhammad SAW adalah rahmat, bahkan bagi orang kafir. Mereka diberikan kesempatan untuk hidup, berpikir, dan bahkan bertaubat tanpa harus langsung dibinasakan oleh azab dunia. Ini merupakan perbedaan besar dengan umat nabi-nabi sebelumnya yang langsung dihukum bila menolak. Rahmat ini menunjukkan kasih sayang Allah melalui Nabi-Nya, sebagai bentuk kasih kepada seluruh umat manusia.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI