Di sebuah sudut kota Surabaya, tepatnya di ruang kerja mungil yang lebih mirip studio kreatif ketimbang kantor formal, seorang pria berperawakan sederhana tampak asyik menatap layar komputernya.
Tangannya lincah mengetik. Sesekali berhenti lalu tersenyum kecil, seakan ada kepuasan setiap kali baris kode yang ia tulis bekerja dengan sempurna.
Dialah Satria Nugraha, seorang web developer yang sudah malang melintang di dunia digital sejak lebih dari satu dekade lalu.
Satria dikenal sebagai sosok kalem. Tidak banyak bicara, tetapi reputasinya di kalangan rekan kerja dan para kliennya cukup disegani.
Sejak 2010, dia pernah bekerja di sejumlah perusahaan web terkemuka di Indonesia. Bidang yang ia tekuni beragam, mulai dari desain web, pembuatan website, desain aplikasi mobile, hingga optimasi web.
Kemampuannya bukan hanya soal teknis, tetapi juga kepekaan dalam menerjemahkan kebutuhan klien menjadi solusi digital yang efektif.
Namun, sebuah keputusan besar ia ambil pada tahun 2014. Satria memutuskan untuk keluar dari perusahaan tempatnya bekerja dan mendirikan usaha sendiri.
Perusahaannya memang belum besar, tetapi cukup untuk menopang kebutuhan keluarga kecilnya.
Kini, ia menjalankan studio digital bersama istri tercinta, ditemani kehadiran seorang anak yang menjadi sumber semangatnya.
"Saya ingin bekerja sambil tetap dekat dengan keluarga. Bisa mengatur ritme sendiri. Itu yang membuat saya mantap memilih jalur ini," katanya suatu kali.