Mohon tunggu...
Rafie Wahyu Purnomo
Rafie Wahyu Purnomo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya saat ini mahasiswa Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Stroke dan Gaya Hidup

5 Juli 2022   19:47 Diperbarui: 5 Juli 2022   20:17 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

STROKE DAN GAYA HIDUP

Hari Stroke Sedunia diperingati setiap tanggal 29 Oktober setiap tahunnya. Stroke merupakan penyakit tidak menular dan dapat menjadi penyebab utama kecacatan dan penyebab kematian utama di dunia. Berdasarkan data WHO, ada 15 juta orang di seluruh dunia menderita stroke, 5 juta meninggal setiap tahun, dan 5 juta lainnya mengalami dua cacat tetap. 

Stroke merupakan penyakit serebrovaskular yang terjadi tidak hanya di negara industri tetapi juga di negara berkembang. Stroke saat ini tidak hanya menyerang kelompok usia, tetapi juga terjadi pada kelompok usia muda yang masih sehat. Jumlah penderita stroke di bawah usia 45 tahun terus bertambah di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Indonesia memiliki jumlah penderita stroke tertinggi di Asia sebagai negara dengan jumlah penderita stroke terbanyak. Jumlah orang yang terkena stroke mencapai 500.000 setiap tahun, dimana 2,5% atau 125.000 meninggal dan sisanya dilaporkan ringan atau berat. 

Tingginya angka kejadian stroke disebabkan oleh pola hidup masyarakat yang tidak sehat, antara lain: B. Kurang olahraga, makanan berlemak, kolesterol tinggi, banyak yang menderita penyakit penyebab stroke.

Stroke dapat terjadi karena seseorang dalam keadaan sehat tetapi memiliki faktor risiko terjadinya stroke. Ada faktor risiko yang dapat dikendalikan dan faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan pada stroke. Faktor risiko stroke yang tidak terkontrol adalah usia, jenis kelamin, ras, riwayat keluarga, dan riwayat stroke. 

Orang tua dan laki-laki lebih rentan terhadap stroke, seperti juga orang-orang dengan riwayat keluarga stroke. Faktor risiko stroke yang dapat dikendalikan antara lain hipertensi, diabetes, merokok, kolesterol darah tinggi, trigliserida darah tinggi, dan obesitas. 

Dengan mengelola faktor risiko stroke ini, Anda dapat mengurangi risiko terkena stroke. Mengontrol tekanan darah di bawah 130/80 mmHg dan mengurangi risiko stroke dengan berhenti merokok. 

Kolesterol tinggi juga merupakan faktor risiko stroke. Apa hubungan antara kolesterol tinggi dan stroke? Dan bagaimana upaya pengendalian kolesterol untuk mencegah stroke?

Stroke secara umum dibagi menjadi dua jenis yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Kolesterol adalah zat lemak yang biasanya terbentuk di dalam tubuh. Kolesterol dibentuk di hati dari lemak makanan. Kolesterol memainkan banyak peran penting dalam fungsi sel somatik (termasuk produksi hormon). 

Kolesterol darah dapat dibagi menjadi dua komponen utama: kolesterol low-density lipoprotein (LDL) yang disebut "kolesterol jahat" dan kolesterol high-density lipoprotein (HDL) yang disebut "kolesterol baik". LDL mengangkut kolesterol dari hati ke sel, dan HDL mengangkut kolesterol dari sel ke hati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun