Mohon tunggu...
Rafie Wahyu Purnomo
Rafie Wahyu Purnomo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya saat ini mahasiswa Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Stroke dan Gaya Hidup

5 Juli 2022   19:47 Diperbarui: 5 Juli 2022   20:17 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tingginya kadar kolesterol LDL menyebabkan akumulasi kolesterol intraseluler, yang mengarah pada perkembangan aterosklerosis (pengerasan dinding arteri) dan akumulasi plak pada dinding pembuluh darah. Hal ini terkait dengan peningkatan risiko penyakit pembuluh darah (seperti penyakit jantung koroner dan stroke).

Kadar kolesterol darah yang tinggi dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor penyebab kolesterol tinggi adalah genetik, diet tinggi lemak, obesitas, kurang olahraga, dan merokok. Merokok meningkatkan kadar kolesterol LDL dan menurunkan kadar kolesterol HDL. Kadar kolesterol LDL yang tinggi juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol dan obat-obatan (seperti steroid dan kontrasepsi oral).

  • Hubungan Kolesterol Dan Stroke

Kolesterol merupakan faktor risiko stroke dan telah dilaporkan secara konsisten oleh berbagai penelitian. Kolesterol LDL tinggi, kolesterol HDL rendah, dan rasio LDL terhadap kolesterol HDL yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke. 

Hal ini diperparah dengan adanya faktor risiko lain untuk stroke (tekanan darah tinggi, merokok, obesitas, dll). Perawatan yang berhasil menurunkan kadar kolesterol darah mengurangi risiko stroke dan penyakit jantung hingga 60%. 

Menurunkan kadar kolesterol darah mengganggu proses aterosklerosis (pengerasan dinding arteri). Dua tahun pengobatan dapat mengurangi timbulnya aterosklerosis. Kadar kolesterol darah yang tidak terkontrol meningkatkan risiko stroke. 

Pasien berusia 40-an dengan kadar kolesterol LDL tinggi memiliki risiko 52% mengalami serangan jantung atau stroke setelah usia 50 tahun. Jika kadar kolesterol darah Anda tinggi, Anda tidak akan memiliki gejala khusus. Ini menghasilkan kadar kolesterol yang tinggi dalam darah. Ini juga dikenal sebagai "pembunuh diam-diam". Proses aterosklerosis berlangsung tanpa ketidaknyamanan.

  • Pengendalian Kadar Kolesterol

Mengontrol kadar kolesterol ke tingkat normal sangat membantu dalam mengurangi risiko stroke dan penyakit jantung. 

Tujuan menurunkan kadar kolesterol adalah: Kadar kolesterol total darah kurang dari 200 mg/dl Kadar kolesterol LDL darah <130 mg/dl (untuk orang yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung koroner) atau <100 mg/dl (untuk penyakit jantung, asap rokok, hipertensi, diabetes) 

Kadar kolesterol HDL di atas 35 mg/dl Kadar trigliserida di bawah 150 mg/dl Kontrol kadar kolesterol darah yang ditargetkan dicapai dengan perubahan gaya hidup dan obat-obatan. 

Perubahan gaya hidup yang direkomendasikan termasuk pengurangan Menurunkan berat badan, makan makanan berserat tinggi, makan buah dan sayur, berhenti merokok, olahraga, dan membatasi asupan lemak berlebih. 

Bagi umat Islam yang berpuasa, ini membantu mengontrol kadar kolesterol, tetapi banyak makanan khas Idul Fitri yang tinggi lemak dan perlu dipertahankan selama Idul Fitri. Jika tujuan menurunkan kolesterol darah tidak terpenuhi, pasien mungkin menemui dokter untuk pengobatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun