Mohon tunggu...
M RafidhanHindani
M RafidhanHindani Mohon Tunggu... Buruh - Istiqomah dijalan Allah

Aktif dan kritis namun tidak anarkis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

"Demokrasi omong kosong".

10 April 2020   01:37 Diperbarui: 10 April 2020   01:43 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

(Penegakan hukum, keadaan sosial,politik,pendidikan dan ekonomi.)
         “ oleh : M Rafidhan Hindani.”

        Negara  Indonesia dari masa ke masa selalu memilki dinamikanya tersendiri,dimulai  Dari zaman masa colonial, masa awal kemerdekaan, masa orde lama, orde baru dan masa sekarang yaitu masa orde paling baru.indonesia Sebagai Negara dunia ketiga atau Negara yang baru  mendeklarasikan diri sebagai Negara merdeka tentu tidaklah mudah dalam membangun suatu peradaban masyarakat didalamnya,  yang lama dalam cengkraman penjajahan itu.karena, Negara kita tidak hanya dijajah secara fisik saja, namun kepribadian dan jiwanya itu sendiripun ikut dijajah oleh para penajajah tersebut.
       Mulai dari portugis,spanyol,belanda,inggris bahkan sampai jepang. Mereka semua berlomba-lomba menerapkan metode untuk mengeksploitasi bangsa kita, baik dari kekayaan alamnya  sampai sumber daya manusianya itu sendiri. Yang pertama bentuk tatanan pemerintahan dan hukum yang digunakan pada zaman colonial belanda dalam  penerapan hukumnya, kita mengenal dengan pembagian kasta hukum. antara kaum pribumi (bumi putera), timur asing dan kaum eropa. Tentu mereka menggunakan hal ini sebagai siasat politik adu domba atau devide et impera untuk melanggengkan kekuasaan colonial mereka. Kemudian jepang menggunakan propaganda semboyan 3Aa- nya  itu untuk memuluskan langkahnya dalam mengeruk hasil bumi kita, dan menyiapkan pasukan armada kuat guna menyukseskan perang dunia ke dua. Namun kehendak tuhan atas perjuangan bangsa Indonesia mengabulkan agar Indonesia menjadi Negara merdeka.
 dalam masa pembangunan bangsa ini, kita memulai lembaran baru yaitu Negara kesatuan republik Indonesia yang diproklamasikan oleh bung karno dan bung hatta 17 agustus 1945. Perjalanan baru dimulai dan sudah disambut dengan dinamika kebangsaan yang kompleks. Mulai dari pertentangan pandangan tentang dasar Negara antara kaum sekuler dengan islam, hingga intrik dan politik yang tak terelakan. Adanya pemberontakan DI TII, pemberontakan PKI Madiun, hingga gerakan 30 september 1965 oleh PKI merupakan sebuah dinamika panjang dalam perjalanan bangsa ini. Berbagai tokoh rela mengorbankan diri hancur lebur demi Negara yang dijunjung dengan keringat dan tumpah darahnya ini, yang di ikat dalam dasar Negara, yaitu pancasila. Tetapi pada kenyataanya perjalanan itu tidaklah mulus dan dinamika terus berlanjut hingga semakin kompleks. Perpindahan rezim dari orde lama ke orde baru, menggunakan pancasila sebagai senjata dan demokrasi sebagai wadah untuk melegitimasi kekuasaan masing-masing rezim. Bung karno  menggunakan nama demokrasi terpimpin tidak lain merupakan bukti otoriternya dalam melanggengkan kekuasaanya, dilanjutkan oleh pak harto dengan masa yang lebih lama yakni 32 tahun, menggunakan demokrasi pancasila sebagai wadah dan senjatanya dalam mempertahankan kekuasaanya. Dengan kekuasaanya itu orde baru Membungkam para kelompok yang tidak sehaluan dengan pemikiranya, militer merupakan kekuatan besar dalam menjalankan misinya tersebut. Penerapan NKKBKK dalam kampus, perampingan partai politik, asas kelompok-kelompok ormas yang harus berasaskan pancasila, pelanggaran HAM dan banyak lainya. Nampaknya pembangunan infrastruktur Negara menjadi landasan mengapa pembangunan SDM dikesampingkan. Hal tersebut dilakukan sebagai investasi dalam rangka memuluskan berbagai proyek pribadi. Terbukti, akhirnya Korupsi, Kolusi dan nepotisme merupakan hal lumrah dinegeri ini. orang yang berbicara tentang kebenaran dan keadilan seperti munir, wiji thukul, salim kancil bahkan sarinah hilang tanpa jejak,dan mempertegas bahwa demokrasi kita semakin jauh dari kenyataan.
       Zaman itu usai, diganti dengan orde paling baru. Diprakarsai oleh para actor mahasiswa super canggih, rezim orde baru usai dan diganti dengan masa orde paling baru. Reformasi namanya. Salah satu yang paling utama disuarakan ialah penegakan HAM dan demokrasi dalam masyarakat sipil. Semua UU direvisi, bahkan sampai empat kali amandemen UUD 1945. Demokrasi menjadi harga mati dalam pelaksanaanya. Tetapi mimpi para anak muda 98 itu hanya sebatas angin lalu. Demokrasi yang digunakan tak lebih dari sebatas formalitas. Dengan metode dan pengimplementasian yang lebih maju, nyatanya oligarki kekuasaan lebih jelas terlihat. Demokrasi yang diterapkan hanya sebatas formalitas. Kemiskinan,penindasan, dan kesenjangan masih Nampak terlihat dan bahkan lebih jelas. Demokrasi terlihat hanya dalam perayaan pesta demokrasi, sisanya demokrasi hanyalah wadah dan senjata yang digunakan oleh rezim. Kita adalah komoditas politik yang dilapisi ucapan sakti atas nama demokrasi. Ini sebuah penguatan bahwa peninggalan watak penjajah kita amat besar dalam pelaksanaanya. berwajah.berbelas kasih dan mengharap uluran tangan Negara bagai mengemis dan kita hanya dipandang kasihan. Manusia dijadikan alat pendukung proyek kapitalisme era baru.pendidikan bukan lagi berbicara tentang pembebasan namun lebih tepat berbicara tentang penindasan. Maka demokrasi hanyalah omong kosong dalam sebuah peradaban manusia era kini. Namun ikhtiar dan harapan tetap teguh bahwa akan ada suatu masa dimana sebuah demokrasi dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh tanggung jawab. Mewujudkan keadilan, kesejahteraan dan terciptanya ketertiban dengan hukum yang berpihak pada masyarakat luas.
 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun