Mohon tunggu...
Raditya Jati Wirayuda
Raditya Jati Wirayuda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Usia Sel Hewan Vs Usia Sel Tumbuhan

25 Agustus 2017   22:25 Diperbarui: 26 Agustus 2017   00:39 1446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama-tama kita perlu mengenal terlebih dahulu apa itu sel. Sel itu sendiri merupakan kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Dalam tingkatan organisasi makhluk hidup, sel berada di tingkatatan terendah. Sel dapat kita jumpai pada semua makhluk hidup. Mulai dari manusia, hewan, serta tumbuhan.

Sel sendiri pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665 dengan bantuan sebuah mikroskop yang dirancang nya sendiri. Mikroskop yang dirancangnya tersebut berbeda dengan mikroskop-mikroskop yang telah ditemukan sebelumnya karena mikroskop milik Robert Hooke memiliki sumber cahaya sendiri sehingga lebih mudah digunakan. Dengan bantuan mikroskop tersebut Hooke mengamati irisan tipis gabus yang berasl dari kulit pohon ek. Ia menjabarkan bahwa struktur  mikroskopik gabus itu berpori-pori dan kemudian Ia menamai itu sebagai Cells,hal ini dikarenakan pori-pori tersebut mirip dengan sel pada penjara.

Dibalik penemuan dari Hooke ada seseorang yang secara tidak langsung bereperan penting dalam penemua sel. Orang tersebut merupakan Zacharias Janssen yang menurut sejarah merupakan penemu dari mikroskop. Sehari-harinya Janssen merupakan seseorang yang bekerja sebagai pembuat kacamata. Lalu pada tahun 1590 dengan bantuan Hans Janssen mereka berhasil menciptakan mikroskop untuk pertama kali. Mikroskop yang mereka ciptakan tersebut mampu melihat perbesaran objek hingga 150 kali dari ukuran aslinya.

Penemuan mereka berdua saat itu mendorong ilmuan lain, seperti Galileo Galilei yang berasal dari italia, untuk menciptakan alat yang serupa. Galileo yang telah berhasil membuat alat yang sama pada tahun 1609 pun setahun kemudian pada tahun 1610 mengklaim bahwa dirinya lah orang yang menjadi pencipta pertama alat tersebut.

Pada saat Galileo telah menyelesaikan pembuatan mikroskopnya pada tahun 1609, Ia memberi nama mikroskop yang dibuatnya itu dengan namanya sendiri, yaitu mikroskop Galileo. Mikroskop yang dibuat olehnya ini dinamakan mikroskop optik dikarenakan menggunakan lensa optik. Mikroskop yang dirakit nya ini memiliki kemampuan yang terbatas dalam memperbesar obyek karena menggunakan lensa optik. Hal ini dipengaruhi oleh limit difraksi cahaya yang ditentukan oleh panjang gelombang cahaya. Secara teoritis, panjang gelombang cahaya ini hanya sampai sekitar 200 nanometer. Maka dari itu, mikroskop berbasis lensa optik ini tidak bisa mengamati ukuran di bawah 200 nanometer.

Kemudian beberapa tahun setelah Galileo menciptakan mikroskop optik nya, seorang berkebangsaan belanda bernama Antony Van Leeuwenhoek (1632-1723) terus mengembangkan pembesaran mikroskopis. Sebenarnya Antony Van Leeuwenhoek bukanlah seorang peneliti atau ilmuwan yang profesional. Ia sebenarnya merupakan seorang wine terster di kota Delf, Belanda. Ia biasanya menggunakan kaca pembesar hanya untuk mengamati serat-serat yang terdapat pada kain. Tetapi Ia memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap alam semesta yang pada akhirnya membuatnya menjadi salah seorang penemu mikrobiologi.

Leewenhoek menggunakan mikroskopnya yang sangat sederhana untuk mengamati berbagai hal seperti air sungai, air hujan, ludah, feses dan lain sebagainya. Ia tertarik dengan banyaknya benda-benda kecil yang dapat bergerak yang tidak terlihat dengan mata biasa tanpa bantuan alat apapun. Ia menyebut benda-benda kecil yang dapat bergerak tersebut dengan nama animalcule yang menurutnya merupakan hewan-hewan yang sangat kecil. 

Penemuan mengenai animalcule membuatnya lebih antusias dalam mengamati benda-benda tadi dengan lebih meningkatkan mikroskopnya. Ia menigkatkan mikroskopnya dengan menumpuk lebih banyak lensa dan memasangnya di lempengan perak. Leewenhoek pun akhirnya membuat 250 mikroskop yang mampu memperbesar 200 kali hingga 300 kali. Leewenhoek mencatat dengan teliti segala hasil pengamatannya tersebut dan mengirimkannya ke British Royal Society. 

Salah satu isi suratnya yang pertama pada tanggal 7 September 1674 adalah ia menggambarkan bahwa adanya hewan yang sangat kecil dan dapat bergerak yang sekarang kita kenal dengan nama protozoa. Antara tahun 1693-1723 ia menulis lebih dari 300 surat yang melaporkan berbagai hasil mengenai pengamatannya. Salah satu diantaranya adalah berbagai bentuk-bentuk unik seperti batang, coccus, dan spiral yang sekarang kita kenal dengan nama bakteri. Melewati penemuan-penemuan yang diberitahukan oleh Leewenhoek melalui surat-suratnya tersebut membuat dunia sadar akan adanya bentuk kehidupan yang sangat kecil yang akhirnya melahirkan ilmu mikrobiologi.

Dibalik segala penemuan-penemuannya itu, mikroskop yang diciptakan oleh Leeuwenhoek masih memiliki kerterbatasan. Keterbatasan pada mikroskop Leeuwenhoek adalah pada kekuatan lensa cembung yang digunakannya. Untuk mengatasi kertebatasannya tersebut Leeuwenhoek menggunakan lensa tambahan yang diletakkan persis didepan mata pengamat yang disebut eyepiece, sehingga obyek dari lensa pertama yang kemudian disebut lensa obyektif dapat diperbesar lagi dengan menggunakan lensa ke dua ini. 

Kemudian Leeuwenhoek kembali melakukan perkembangan pada mikroskop ciptaannya itu dengan menambahkan pengatur jarak antara kedua lensa untuk mempertajam fokus, cermin atau sumber pencahayaan lain, penadah obyek yang dapat digerakkan dan lain-lain. Semua perkembangan mikroskop yang dilakukan oleh Leeuwenhoek ini merupakan dasar dari pengembangan mikroskop modern yang kemudian disebut sebagai mikroskop cahaya atau Light Microscope (LM).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun