Mohon tunggu...
Gusti Raditia Madya
Gusti Raditia Madya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Idea in my mind, I'll write it.\r\n\r\nNewbie blogger on raditiamadya.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Belajar dari Sebuah Game

9 Juli 2012   16:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:08 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu hal yang jarang memang untuk belajar dari game. Aku bahkan tidak menyadari bisa mengambil sebuah pembelajaran saat bermain game, yang mana kita tahu orang cenderung belajar dari motivasi orang, kesuksesan orang, dan sebagainya.

Call Of Duty, sebuah game PC bergenre FPS (First-Person Shooter) yang baru ini mengeluarkan serial terbarunya yaitu Modern Warfare 3. Game ini sendiri menceritakan perang antara Amerika Serikat dengan Rusia. Lalu apa yang bisa diambil dari game ini?

Satu hal yang benar-benar teringat di kepalaku, saat itu aku sedang memainkan mission mode, dimana saat ituobjective yang harus kuselesaikan adalah untuk menyelamatkan sandera yang disergap. Di tempat itu hanya dibekali sebuah sniper.

Satu per satu musuh kuincar, walaupun aku hanya harus meneropong dahulu kemudian menembak padahal musuh di depan semuanya menggunakan SMG. Setelah dirasa aman, aku menyelinap ke tempat para sandera disergap.

New Objective,Aku disuruh memberi tanda agar bantuan datang dengan membuang asap hijau, yang kutahu adalah setelah kubuang asap hijau ini, bantuan datang dan misi selesai.

Ternyata tidak, sesaat setelah aku membuang asap hijau, berbondong-bondong, musuh berlari kearahku lengkap dengan senjatanya. Saking kagetnya terkena peluru dari segala arah, aku brutal. Tembakanku kemana-mana tetapi tidak tepat sasaran, asal tembak tanpa mengincar musuh terlebih dahulu, yang ada peluruku habis dan mati. Mission Failed


Aku restart kembali, kali ini setelah aku membuang asap hijau agar bantuan datang, aku berlari, mencari sudut yang tepat untuk melumpuhkan musuh yang berlarian menembakiku.

Kembali satu per satu kujatuhkan, hingga bantuan helikopter untuk mengangkut para sandera datang dan misi berhasil.

Apa pelajaran yang kuambil dari ini?

Ibaratkan peluru yang mengarah pada kita adalah suatu masalah, harus cepat kita selesaikan atau kita akan terkapar tak berdaya. Semakin banyak peluru, semakan banyak masalah.

Brutal. Ya, saat mereka menembakiku, aku ikut gemetar karena banyak peluru mengarah padaku, walaupun ini hanya dalam sebuah game, tapi feelnya terasa sekali.

Tembakan brutal hanya membuang peluru, artinya hanya membuang energi dan tenaga kita, karena tembakan brutal tidak mengenai musuh, artinya tidak menyelesaikan masalah.

Ketika kita dihadapkan dalam permasalahan, dan kita menghadapinya dengan tergesa-gesa, tanpa tujuan, itulah tembakan brutal.

Aku pernah membaca sebuah Quote dari seorang gamer, kalau tidak salah seperti ini


Orang yang tidak tenang dalam bermain game, pasti akan menggerakan mousenya dengan brutal, dengan arah yang tidak menentu.

Aku rasa itu benar, ketika banyak musuh datang, aku bingung, harus menembak yang mana dulu, gemetar, tidak bisa mengontrol mouse, maka tembakanku ngawur.

Masalah semakin banyak ketika kita tidak dapat mengontrol diri.

Seorang sniper menembak dengan keadaan tenang, artinya menghadapi masalah seberat apapun harus tetap tenang.


Dalam menembak pun kau harus tenang, atau pulurumu nyasar dan kau mati tertembak


Dalam menghadapi masalah seberat apapun, kau harus tenang atau masalahmu membunuhmu.



www.raditiamadya.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun