Mohon tunggu...
Rachmat Razi
Rachmat Razi Mohon Tunggu... SEO Content Writer

Hai, saya Rachmat Razi, seorang SEO Content Writer yang senang menulis dan membahas berbagai hal. Terbuka untuk koneksi dan kolaborasi. Let's connect!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bagaimana Handphone dan Sosmed Dapat Menyebabkan Brainroot?

11 Oktober 2025   17:51 Diperbarui: 11 Oktober 2025   17:54 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketergantungan terhadap ponsel sering membuat seseorang merasa kosong dan tidak tenang.  (Source : AI)

Kondisi ini menciptakan efek jangka panjang berupa kelelahan mental dan ketergantungan emosional terhadap perangkat digital. 

Dalam konteks brainroot, inilah titik di mana otak mulai mengalami "akar gangguan" yang sulit dihilangkan. Ia tumbuh pelan-pelan, menurunkan daya fokus, serta mengikis kemampuan menikmati ketenangan tanpa distraksi.

Sosial Media dan Ilusi Keterhubungan

Media sosial membawa banyak manfaat, terutama dalam membangun koneksi dan memperluas wawasan. Namun, di balik itu tersimpan bahaya tersembunyi. 

Setiap kali kita menggulir linimasa, otak menerima banjir informasi visual dan emosional yang luar biasa. Dari berita, komentar, hingga konten hiburan, semuanya bersaing untuk menarik perhatian kita.

Fenomena ini membuat otak terbiasa dengan pola rangsangan cepat dan pendek. Kita terbiasa untuk membaca singkat, bereaksi spontan, dan cepat berpindah ke hal berikutnya. 

Dalam jangka panjang, inilah yang menjadi salah satu penyebab utama brainroot. Otak tidak lagi bekerja untuk memahami, melainkan sekadar merespons.

Ilusi Produktivitas dan Dampak Sosial

Media sosial juga menciptakan ilusi produktivitas. Banyak orang merasa aktif karena sering berinteraksi secara digital, padahal secara mental mereka justru mengalami penurunan kualitas fokus dan kedalaman berpikir. 

Aktivitas seperti membaca panjang, menulis reflektif, atau berdiskusi mendalam menjadi hal yang jarang dilakukan.

Dampak sosialnya pun tidak bisa diabaikan. Brainroot akibat media sosial membuat banyak orang kehilangan kemampuan empati. Ketika interaksi lebih banyak dilakukan melalui layar, rasa kemanusiaan perlahan memudar. 

Kita menjadi terbiasa menilai orang lain dari potongan kecil kehidupan mereka, bukan dari realitas yang utuh.

Tanda-Tanda Awal Brainroot yang Sering Diabaikan

Mengenali tanda-tanda brainroot sangat penting agar kita bisa mengatasinya sejak dini. Beberapa gejala awal sering kali tidak disadari karena dianggap wajar di era digital. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun