Mohon tunggu...
Rabby radhiya
Rabby radhiya Mohon Tunggu... Lainnya - rara panggilannya

seorang ibu rumah tangga yang memiliki 3 orang anak.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Seorang Pendidik

20 Juni 2021   23:03 Diperbarui: 20 Juni 2021   23:52 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"kenapa ustadzah?" kata Akbar

"ya...karena kejadian kemaren bar, masa anta dah lupa?" sambung Iza

"hehehe" cengir Akbar, walau tetap dengan raut wajah kebingungan.

"ana kemarin terlalu emosi bar, maaf ya... ana gak mau anta nyimpen perasaan kesal terus ke ana, karena sikap ana itu. intinya, ana gak mau anta punya sakit hati banget ke ana, yang nantinya bisa jadi kenangan tidak baik tentang ana di kemudian hari" sambung Iza panjang.

Emang Akbar mengerti? Iza yakin, Akbar belum paham apa yang Iza maksud, tapi, setidaknya ketika dia lagi mengingat kejadian tidak baik itu, yang dia tau Iza sudah meminta maaf. Dan mudah-mudahan itu menjadi pembelajaran untuknya ketika Akbar sudah dewasa.

Walau sembari kami berbicara, ada temannya yang ikutan nimbrung.

"ada apa ustadzah?" kata Ilman.

"karena kejadian kemarin man, jadi ana minta maaf" sambung Iza

"koq minta maaf ustadzah?" sambung Ilman

"kan ana yang salah man, nuduh kejadian yang tidak jelas siapa pelakunya" kata Iza

"alah, biasa itu ustadzah"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun