menggigit matahari
berdirilah padat tegak di lapangan berumput
tatap kuda-kuda yang membungkus kelam
laut menampung pujian lidah
ada manfaatnya slow nyanyian laut
apalagi ditopang awan dan angin diam angin diam
pohon diam rumput diam
detik adalah puisi baru
aturlah melingkari perjalanan
dari angka 1 sampai 12
aturlah jalan dan lorong potongan salip=menyalip
panjangnya memantulkan tali tiada ujung
aturlah bujurnya jadi pulau menebas kepadatan
tegak membawa lorong ke benderang
aturlah menyembul padat  bayangan kitaÂ
di layar bioskop aktris mendesah aktor keterhirukan
langit junjunganÂ
aturlah senantiasa berbaring di kepala
semua kita aturlah menunggang kuda kelam
bagai kupu-kupu yang diam mengisap bunga
aturlah kupu-kupu yang diam mematung
di tempat membiarkan kita semua
jakarta, 8 agustus 1992
oleh r. t. mangangue